KOMPAS.com - Imam Malik adalah pakar ilmu fikih dan hadis yang mendirikan Mazhab Maliki.
Hal itu menjadikannya sebagai satu dari empat imam mazhab terbesar dalam Islam.
Semasa hidup, Imam Malik mempunyai karya monumental berupa kitab hadis.
Kitab karya Imam Malik yang paling terkenal berjudul Al-Muwatta atau Muwatta Imam Malik.
Apa isi dari kitab Al-Muwatta karangan Imam Malik?
Baca juga: Biografi Imam Malik bin Anas, Pendiri Mazhab Maliki
Al-Muwatta merupakan salah satu kitab hadis paling awal, yang ditulis pada abad ke-8.
Imam Malik dikenal sebagai tokoh dengan intelektual tinggi dan penghafal yang kuat.
Pada tahun 760-an, ia pernah diminta oleh Khalifah Abbasiyah untuk menyusun kitab hadis yang dapat dijadikan pedoman dan hukum di seluruh kekhalifahan, tetapi menolak.
Pada akhir 770-an, Imam Malik kembali diminta untuk menyusun kitab hadis oleh khalifah akibat semakin banyaknya perbedaan pandangan hukum Islam di masyarakat.
Dari situlah, Imam Malik menyusun Al-Muwatta, bukan untuk memenuhi perintah khalifah, tetapi ingin menghilangkan perbedaan-perbedaan dalam hal fikih di antara para ulama dan mengurangi beredarnya hadis palsu.
Kitab Al-Muwatta karya Imam Malik bin Anas disusun dalam waktu 40 tahun.
Al-Muwatta sendiri memiliki arti "yang disepakati" atau "panduan".
Penamaan itu terjadi setelah Imam Malik menunjukkan kitabnya kepada para ulama di Madinah dan mereka semua sepakat dengan isinya.
Baca juga: 4 Imam Mazhab Terbesar dalam Islam
Semua hadis yang ditulis di dalam kitab ini sahih atau benar, karena Imam Malik terkenal dengan sifatnya yang sangat tegas dalam menerima sebuah hadis.
Imam Malik sangat berhati-hati saat membahas, menerima, atau menolak tentang hadis yang diberikan kepadanya.
Dari 100.000 hadis yang dihafal Imam Malik, hanya 5.000 saja yang disahkan sahih dan 1.720 hadis saja yang dimasukkan dalam Al-Muwatta.
Kitab Al-Muwatta berisi hadis-hadis sahih yang didapatkan dari ulama Mekkah, perkataan para sahabat, para tabiin, dan tabiut tabiin.
Isi kitab Al-Muwatta membahas mengenai ilmu serta hukum-hukum dalam agama Islam pada masa Nabi Muhammad.
Selain itu, di dalamnya juga memuat pembahasan mengenai berbagai macam fikih, yaitu tentang taharah, salat, zakat, nikah, adat istiadat, dan lainnya.
Baca juga: Biografi Abdullah bin Amr, Salah Satu Perawi Hadis Pertama
Hadis-hadis di dalamnya disusun dan dikelompokkan ke dalam bab-bab yang masing-masing berisi sub bab.
Ahli hukum Islam, Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i atau Imam Al-Syafi'i mengatakan bahwa tidak ada kitab di muka bumi yang lebih otentik daripada kitab Imam Malik.
Banyak ulama yang menulis kembali hadis yang terdapat dalam Al-Muwatta ke dalam kitab karangan mereka, termasuk Imam Bukhari dan Imam Muslim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.