Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Masjid Umayyah di Damaskus

Kompas.com - 12/03/2024, 21:00 WIB
Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Britannica

KOMPAS.com - Masjid Umayyah atau juga dikenal sebagai Masjid Agung Damaskus, adalah salah satu dari masjid tertua dan terbesar di dunia.

Masjid bersejarah ini terletak di kota tua Damaskus, ibu kota negara Suriah.

Masjid Agung Damaskus merupakan peninggalan Bani Umayyah di Damaskus, yang menjadi salah satu simbol masa kejayaan peradaban umat Islam.

Sosok yang membangun masjid di Damaskus adalah Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik, yang memerintah sejak tahun 705 hingga 715.

Berikut ini sejarah Masjid Umayyah di Damaskus.

Baca juga: Kekhalifahan Bani Umayyah: Masa Keemasan dan Akhir Kekuasaan

Kapan berdirinya Masjid Agung Umayyah?

Lokasi berdirinya Masjid Umayyah saat ini telah disucikan sebagai rumah ibadah sejak Zaman Besi, ketika bangsa Aram membangun kuil untuk dewa hujan, Hadad.

Pada tahun 64, ketika Damaskus diambil alih oleh orang-orang Romawi, kuil bangsa Aram diubah menjadi pusat pemujaan kekaisaran terhadap Yupiter, dewa hujan Romawi.

Tiga abad kemudian, Kaisar Theodosius I dari Kekaisaran Romawi Timur (Bizantium) mengubah kuil menjadi katedral dan tempat kedudukan bagi Patriarkat Antiokhia.

Pada tahun 634, Damaskus menjadi kota Bizantium pertama yang ditaklukkan oleh Islam di bawah kepemimpinan Khalifah Abu Bakar dan jenderalnya, Abu Ubaidah bin Jarrah dan Khalid bin Walid.

Setelah penaklukan Muslim atas Damaskus, sebagian dari katedral dijadikan musala bagi tentara Islam, sedangkan sebagian tetap menjadi tempat ibadah umat Kristen.

Sejak itu hingga dimulainya kekuasaan Khalifah Walid bin Abdul Malik, atau sekitar 70 tahun lamanya, umat Islam dan Kristen memasuki tempat ibadah masing-masing melalui pintu yang sama.

Baca juga: Walid bin Abdul Malik, Pembawa Kejayaan Bani Umayyah

Pertumbuhan komunitas Muslim yang signifikan memunculkan kebutuhan akan ruang ibadah yang lebih luas pula.

Atas dasar itulah, Khalifah Walid bin Abdul Malik memerintahkan agar seluruh bagian katedral dijadikan tempat ibadah bagi umat Islam.

Sebagian besar bangunan katedral pun dihancurkan untuk didirikan kompleks masjid agung yang besar. Masjid baru inilah yang sekarang dikenal sebagai Masjid Umayyah atau Masjid Agung Damaskus.

Sebagai kompensasi atas pengambilalihan katedral, Khalifah Walid bin Abdul Malik mengembalikan properti lain di Kota Damaskus kepada umat Kristen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com