Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Karya Terbesar dari Imam Malik?

Hal itu menjadikannya sebagai satu dari empat imam mazhab terbesar dalam Islam.

Semasa hidup, Imam Malik mempunyai karya monumental berupa kitab hadis.

Kitab karya Imam Malik yang paling terkenal berjudul Al-Muwatta atau Muwatta Imam Malik.

Apa isi dari kitab Al-Muwatta karangan Imam Malik?

Disusun selama 40 tahun

Al-Muwatta merupakan salah satu kitab hadis paling awal, yang ditulis pada abad ke-8.

Imam Malik dikenal sebagai tokoh dengan intelektual tinggi dan penghafal yang kuat.

Pada tahun 760-an, ia pernah diminta oleh Khalifah Abbasiyah untuk menyusun kitab hadis yang dapat dijadikan pedoman dan hukum di seluruh kekhalifahan, tetapi menolak.

Pada akhir 770-an, Imam Malik kembali diminta untuk menyusun kitab hadis oleh khalifah akibat semakin banyaknya perbedaan pandangan hukum Islam di masyarakat.

Dari situlah, Imam Malik menyusun Al-Muwatta, bukan untuk memenuhi perintah khalifah, tetapi ingin menghilangkan perbedaan-perbedaan dalam hal fikih di antara para ulama dan mengurangi beredarnya hadis palsu.

Kitab Al-Muwatta karya Imam Malik bin Anas disusun dalam waktu 40 tahun.

Al-Muwatta sendiri memiliki arti "yang disepakati" atau "panduan".

Penamaan itu terjadi setelah Imam Malik menunjukkan kitabnya kepada para ulama di Madinah dan mereka semua sepakat dengan isinya.

Isi Al-Muwatta

Semua hadis yang ditulis di dalam kitab ini sahih atau benar, karena Imam Malik terkenal dengan sifatnya yang sangat tegas dalam menerima sebuah hadis.

Imam Malik sangat berhati-hati saat membahas, menerima, atau menolak tentang hadis yang diberikan kepadanya.

Dari 100.000 hadis yang dihafal Imam Malik, hanya 5.000 saja yang disahkan sahih dan 1.720 hadis saja yang dimasukkan dalam Al-Muwatta.

Kitab Al-Muwatta berisi hadis-hadis sahih yang didapatkan dari ulama Mekkah, perkataan para sahabat, para tabiin, dan tabiut tabiin.

Isi kitab Al-Muwatta membahas mengenai ilmu serta hukum-hukum dalam agama Islam pada masa Nabi Muhammad.

Selain itu, di dalamnya juga memuat pembahasan mengenai berbagai macam fikih, yaitu tentang taharah, salat, zakat, nikah, adat istiadat, dan lainnya.

Hadis-hadis di dalamnya disusun dan dikelompokkan ke dalam bab-bab yang masing-masing berisi sub bab.

Ahli hukum Islam, Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i atau Imam Al-Syafi'i mengatakan bahwa tidak ada kitab di muka bumi yang lebih otentik daripada kitab Imam Malik.

Banyak ulama yang menulis kembali hadis yang terdapat dalam Al-Muwatta ke dalam kitab karangan mereka, termasuk Imam Bukhari dan Imam Muslim.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/09/27/110000179/apa-karya-terbesar-dari-imam-malik

Terkini Lainnya

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Stori
Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Stori
Sejarah Penemuan Angka Romawi

Sejarah Penemuan Angka Romawi

Stori
7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

Stori
Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Stori
7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

Stori
Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke