Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Bank Rakyat Indonesia (BRI), Didirikan di Purwokerto

Kompas.com - 25/08/2023, 07:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Bank Rakyat Indonesia (BRI) merupakan bank dengan jaringan kerja terluas di Indonesia, dengan keragaman jenis layanan perbankan yang diperuntukkan bagi seluruh lapisan masyarakat.

Sebagai salah satu bank terbesar milik pemerintah (BUMN), BRI telah memiliki kantor cabang sampai ke tingkat kecamatan-kecamatan di seluruh Indonesia.

Apabila menilik sejarahnya, bank BRI berdiri sejak tahun 1895, menjadikannya bank tertua di Indonesia yang masih beroperasi hingga kini.

Bank BRI ternyata berumur lebih dari satu abad. Berikut ini sejarah bank BRI.

Baca juga: Sejarah Bank Indonesia

Didirikan pada masa penjajahan Belanda

Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah, pada 16 Desember 1895.

Raden Bei Aria Wirjaatmadja adalah pendiri BRI, yang saat itu masih bernama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden (Bank Bantuan dan Simpanan Milik Pegawai Pangreh Praja Berkebangsaan Pribumi) atau biasa disebut Bank Priayi.

Bank Priayi dibentuk untuk mengelola dana kas masjid untuk disalurkan kepada masyarakat dengan skema yang sangat sederhana.

Disebut Bank Priayi karena didirikan oleh pangreh praja dan bertujuan membantu para priayi agar tidak jatuh pada cengkeraman rentenir.

Kantor Bank Priayi berada di Purwokerto. Saat ini bangunannya masih dapat dijumpai di kompleks Museum Bank Rakyat Indonesia.

Baca juga: Bank Indonesia: Sejarah, Fungsi, dan Tugasnya

Cikal bakal kantor bank BRI di Purwokerto, Jawa Tengah.Kemdikbud Cikal bakal kantor bank BRI di Purwokerto, Jawa Tengah.

Seiring waktu, De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden mengalami reorganisasi dan beberapa kali berubah nama.

Pada 1897, namanya berganti menjadi De Poerwokertosche Hulpen Spaar-en Landbouw Credietbank (Bank Bantuan, Simpanan dan Kredit Usaha Tani Purwokerto) atau dikenal dengan Bank Rakyat, dan berada di bawah pengawasan Asisten Residen Banyumas WPD de Wolff van Westerrode.

Setelah itu, Bank Rakyat berubah nama menjadi Centrale Kas Voor Volkscredietwezen Algemene pada 1912 dan menjadi Algemene Volkscredietbak (AVB) pada 1934.

Pada masa pendudukan Jepang, bank-bank dilarang beroperasi.

AVB diizinkan beroperasi kembali setelah berubah nama menjadi Syomin Ginko (Bank Rakyat).

Baca juga: Perampokan De Javasche Bank Tahun 1902

Awal mula memakai nama BRI

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada 22 Februari 1946, Pemerintah Indonesia mengubah Bank Rakyat menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI) berdasarkan Peraturan Pemerintah No.1 tahun 1946.

Peristiwa itu menjadikan BRI sebagai bank pertama yang dimiliki Pemerintah Republik Indonesia.

Pada 1960, pemerintah sempat mengubah nama BRI menjadi Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani dan Nelayan (BTN) dan Nederlandsche Handels Maatschapij (NHM).

Kemudian pada 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia menjadi Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (BIUKTN).

Setelah mengalami serangkaian perubahan, berdasarkan Undang-Undang No.21 Tahun 1968, Pemerintah RI menetapkan kembali nama Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai Bank Umum, pada 18 Desember 1968.

Baca juga: Nasionalisasi De Javasche Bank

Pada 1992, BRI berubah status hukum menjadi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992.

Selanjutnya, pada 10 November 2003, BRI menjadi Perseroan Terbuka.

Pada akhir 2022, BRI telah memiliki 449 unit kantor cabang di Indonesia dan sejumlah kantor di luar negeri, seperti di Amerika Serikat, Hong Kong, Singapura, dan Taiwan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Stori
Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Stori
Sejarah Penemuan Angka Romawi

Sejarah Penemuan Angka Romawi

Stori
7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

Stori
Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Stori
7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

Stori
Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com