Upacara Melasti merupakan upacara penyucian, baik untuk diri sendiri maupun benda sakral milik pura.
Dalam agama Hindu, smber air seperti danau, laut, atau mata air merupakan sumber kehidupan atau tirta amerta.
Dalam upacara Melasti, umat Hindu akan berbondong-bondong menuju laut atau sumber air lainnya dengan pakaian putih dan membawa perlengkapan sembahyang.
Selain itu, mereka juga akan mengusung pratima, benda atau patung yang disakralkan untuk dibersihkan secara berkala.
Adapun tujuan dari upacara Melasti adalah meningkatkan bhakti kepada para dewa dan meningkatkan kesadaran umat Hindu agar mengembalikan kelestarian lingkungan.
Biasanya, upacara Melasti dilaksanakan 3-4 hari sebelum Nyepi.
Baca juga: Upacara Melasti: Sejarah dan Maknanya
Selanjutnya adalah Hari Raya Saraswati, yang merupakan hari raya untuk merayakan ilmu pengetahuan.
Pada hari raya ini, umat Hindu akan melakukan upacara khusus memuja atau mengagungkan Dewi Saraswati, dewi yang dipercaya membawa ilmu pengetahuan di bumi sehingga manusia bisa menjadi pintar dan terpelajar.
Galungan berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya menang, sehingga hari raya ini bertujuan merayakan kemenangan dalam melawan kejahatan.
Selain itu, upacara Galungan juga untuk memperingati terciptanya alam semesta beserta isinya.
Umumnya, rangkaian upacara dirayakan selama 25 hari sebelum hari raya Galungan tiba.
Baca juga: Hari Raya Galungan: Sejarah, Makna, dan Rangkaian Acara
Upacara Mepandes atau disebut juga upacara Metatah atau Mesuguh dilakukan ketika seorang anak mulai memasuki masa remaja.
Dalam upacara ini, sebanyak 6 gigi taring bagian atas anak-anak yang beranjak dewasa akan dikikir.
Tujuannya adalah untuk menghilangkan nafsu buruk, seperti keserakahan, kecemburuan, kemarahan, dan sebagainya.
Upacara Ngerupuk dilakukan sehari sebelum hari raya Nyepi.