Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Tiban, Ritual Menurunkan Hujan

Kompas.com - 08/06/2023, 06:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tradisi Tiban merupakan ritual meminta hujan turun dengan adu cambuk.

Tradisi ini berkembang di Trenggalek, Jawa Timur.

Baca juga: Mengenal Ritual Buka Tableg dalam Masyarakat Jawa

Asal-usul Tradisi Tiban

Tiban berasal dari kata dasar tiba, yang dalam bahasa Jawa berarti jatuh.

Tiban mengandung arti timbulnya atau munculnya sesuatu yang tidak terduga.

Selain itu, istilah tiban juga bisa merujuk kepada hujan yang jatuh secara tiba-tiba dari langit, yang dalam percakapan sehari-hari disebut udan tiban, yaitu hujan yang muncul dengan tidak terduga.

Sejarah tradisi Tiban berlangsung sejak lama. Kabupaten Trenggalek dikenal sebagai wilayah yang subur dan menghasilkan sumber daya alam yang berlimpah, terutama komoditas pertanian.

Oleh sebab itu, masyarakat Trenggalek dapat hidup sejahtera.

Umumnya, masyarakat Trenggalek mengolah sawah mereka dengan cara tradisional, yaitu dengan membajak menggunakan karapan sapi atau kerbau.

Masyarakat yang hendak membajak sawah akan datang berduyun-duyun menuju ke sawah mereka masing-masing.

Akan tetapi, suatu hari, musim kemarau yang parah tiba.

Awalnya, musim kemarau ini dianggap seperti musim kemarau biasa oleh warga.

Namun, pada akhirnya mereka menyadari bahwa musim kemarau saat itu berjalan terlalu panjang dan lama, sehingga membuat perairan mengering yang berdampak buruk pada sawah mereka.

Tidak hanya itu, persediaan air yang ada di gunung atau disebut belik juga sangat sedikit, sehingga tidak semua kerbau milik para petani bisa meminumnya.

Hal ini kemudian membuat terjadinya perselisihan antar warga, di mana mereka saling memperebutkan air.

Perselisihan pun berujung pada perkelahian. Cambuk yang biasa mereka gunakan untuk angon kerbau berubah menjadi senjata untuk saling menyerang satu sama lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com