KOMPAS.com - Jepang kali pertama mendarat di Indonesia pada 11 Januari 1942, tepatnya di Tarakan, yang dulunya termasuk wilayah kalimantan Timur.
Kedatangan Jepang pun mendapat sambutan baik dari rakyat pribumi, sehingga tidak menyulitkan mereka untuk masuk ke Indonesia.
Lantas, mengapa Jepang masuk dengan mudah ke Kepulauan Indonesia?
Baca juga: Gerakan Bawah Tanah pada Masa Pendudukan Jepang
Jepang tampak begitu mudah memasuki Kepulauan Indonesia secara merata karena:
Pada 8 Maret 1942, Belanda menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Jepang di Kalijati, Bandung, Jawa Barat.
Sejak saat itu, Jepang mulai menduduki Indonesia.
Agar keberadaan mereka dapat diterima, maka Jepang perlu mendapat simpati dari rakyat pribumi.
Salah satu caranya adalah dengan Jepang mengaku sebagai saudara tua Indonesia.
Sebagai saudara tua, Jepang berupaya untuk membebaskan Indonesia dari penjajahan Belanda dan bersedia memperbaiki nasib rakyat pribumi.
Propaganda saudara tua ini pun terus digelorakan untuk mendapat dukungan dari rakyat Indonesia.
Selain itu, Jepang juga mengumandangkan semboyan Tiga A yang berisi:
Baca juga: Alasan Jepang Membubarkan Tiga A
Adapun kegiatan yang dilakukan oleh Gerakan Tiga A bergerak di bidang pendidikan.
Salah satunya dibentuk Sasan A aeinen Kunrensyo atau Pendidikan Pemuda Tiga di Jatinegara.
Seiring berjalannya waktu, rakyat Indonesia merasa Gerakan Tiga A terlalu menonjolkan Jepang bukannya gerakan kebangsaan.
Akibatnya, Gerakan Tiga A dibubarkan.