KOMPAS.com - Jepang adalah salah satu negara Asia yang pernah menjajah Indonesia pada 1942.
Salah satu tujuan Jepang menjajah Indonesia adalah untuk mendapat cadangan logistik dan bahan industri perang, seperti minyak bumi dan aluminium.
Setelah Jepang menduduki Tanah Air, lagu kebangsaan Indonesia, yaitu Indonesia Raya dilarang dikumandangkan.
Jepang sejuga memiliki lagu kebangsaan bertajuk Kimigayo atau berarti Kekuasaan Yang Mulia.
Lagu Kimigayo ditetapkan sebagai lagu kebangsaan Jepang pada 1999.
Selama kependudukan Jepang di Indonesia, hanya lagu Kimigayo yang boleh diputar di Nusantara.
Lantas, mengapa Jepang hanya memperdengarkan lagu Kimigayo?
Baca juga: Kimigayo, Lagu Kebangsaan Jepang yang Penuh Kontroversi
Pada awal kedatangan Jepang ke Indonesia, mereka masih memperbolehkan lagu Indonesia Raya diputarkan.
Hal ini karena lagu tersebut hanya sebagai propaganda bahwa Jepang mendukung kemerdekaan Indonesia.
Akan tetapi, lambat laun Jepang tersadar bahwa propaganda yang mereka lakukan justru hanya meningkatkan semangat patriotisme dan nasionalisme rakyat Indonesia.
Jepang tentu tidak ingin Indonesia menang atau merdeka, setidaknya sampai Jepang berhasil mengalahkan Amerika Serikat dalam Perang Asia Timur Raya atau Perang Pasifik.
Oleh sebab itu, Jepang hanya boleh memperdengarkan lagu Kimigayo dan melarang lagu Indonesia Raya yang diciptakan tahun 1928, karena takut rakyat Indonesia akan mulai melakukan perlawanan.
Padahal, lagu Kimigayo sudah menuai cukup banyak kontroversi dan mendapat kritik dari penduduk Jepang sendiri.
Bahkan, sekitar 10 persen masyarakat Jepang menolak untuk menyanyikan lagu Kimigayo
Adapun kontroversi yang pernah terjadi mengenai lagu Kimigayo adalah:
Baca juga: Kekejaman Jepang di Indonesia