Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Jepang Hanya Boleh Memperdengarkan Lagu Kimigayo?

Kompas.com - 10/01/2023, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jepang adalah salah satu negara Asia yang pernah menjajah Indonesia pada 1942.

Salah satu tujuan Jepang menjajah Indonesia adalah untuk mendapat cadangan logistik dan bahan industri perang, seperti minyak bumi dan aluminium.

Setelah Jepang menduduki Tanah Air, lagu kebangsaan Indonesia, yaitu Indonesia Raya dilarang dikumandangkan.

Jepang sejuga memiliki lagu kebangsaan bertajuk Kimigayo atau berarti Kekuasaan Yang Mulia.

Lagu Kimigayo ditetapkan sebagai lagu kebangsaan Jepang pada 1999.

Selama kependudukan Jepang di Indonesia, hanya lagu Kimigayo yang boleh diputar di Nusantara.

Lantas, mengapa Jepang hanya memperdengarkan lagu Kimigayo?

Baca juga: Kimigayo, Lagu Kebangsaan Jepang yang Penuh Kontroversi

Mencegah rakyat Indonesia melakukan perlawanan

Pada awal kedatangan Jepang ke Indonesia, mereka masih memperbolehkan lagu Indonesia Raya diputarkan.

Hal ini karena lagu tersebut hanya sebagai propaganda bahwa Jepang mendukung kemerdekaan Indonesia.

Akan tetapi, lambat laun Jepang tersadar bahwa propaganda yang mereka lakukan justru hanya meningkatkan semangat patriotisme dan nasionalisme rakyat Indonesia.

Jepang tentu tidak ingin Indonesia menang atau merdeka, setidaknya sampai Jepang berhasil mengalahkan Amerika Serikat dalam Perang Asia Timur Raya atau Perang Pasifik.

Oleh sebab itu, Jepang hanya boleh memperdengarkan lagu Kimigayo dan melarang lagu Indonesia Raya yang diciptakan tahun 1928, karena takut rakyat Indonesia akan mulai melakukan perlawanan.

Padahal, lagu Kimigayo sudah menuai cukup banyak kontroversi dan mendapat kritik dari penduduk Jepang sendiri.

Bahkan, sekitar 10 persen masyarakat Jepang menolak untuk menyanyikan lagu Kimigayo 

Adapun kontroversi yang pernah terjadi mengenai lagu Kimigayo adalah:

  • Semua sekolah di Jepang wajib mengibarkan bendera Hinomaru dan menyanyikan lagu Kimigayo setiap kali ada acara sekolah.
  • Pada 1999, beberapa guru berargumen dengan Dinas Pendidikan Kota Hiroshima karena menolak untuk menyanyikan lagu Kimigayo.
  • Tahun 2006, seorang pensiunan guru di Tokyo, yaitu Katsuhisa Fujita diancam dengan hukuman penjara dan denda sebesar 200.000 yen setelah mengimbau para hadirin untuk tetap duduk selama lagu Kimigayo diputar.
  • Tahun 2010, sebanyak 32 guru enggan menyanyikan lagu Kimigayo.
  • Tahun 2011 dan 2012, sejumlah guru kembali melakukan aksi penolakan terhadap lagu Kimigayo.

Baca juga: Kekejaman Jepang di Indonesia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com