KOMPAS.com - Kimigayo adalah nama lagu kebangsaan Jepang yang secara harfiah memiliki arti Kekuasaan Yang Mulia.
Dengan lirik hanya terdiri dari 32 aksara, menjadikan Kimigayo sebagai lagu kebangsaan terpendek di dunia.
Selain itu, Kimigayo disebut-sebut sebagai lagu kebangsaan paling kontroversial, yang bahkan mendapat kritik dari rakyat Jepang sendiri.
Lagu kebangsaan Jepang tercipta lewat sebuah puisi lama bertajuk Kokin Wakashu, yang diterbitkan pada sekitar tahun 900 sebagai puisi anonim.
Puisi tersebut diketahui banyak dimasukkan ke dalam berbagai antologi, yang kemudian digunakan sebagai lagu perayaan ulang tahun oleh semua orang di Jepang.
Hingga peristiwa Restorasi Meiji pada 1868, Jepang belum memiliki lagu kebangsaan.
Baca juga: Restorasi Meiji: Tokoh, Penyebab, dan Dampak
Restorasi Meiji menandai berakhirnya era keshogunan dan disebut sebagai masa titik balik Jepang menuju negara maju.
Pada 1869, datanglah seorang pemimpin band militer asal Irlandia, John William Fenton, ke Jepang.
Menyadari Jepang belum memiliki lagu kebangsaan, Fenton menyarankan kepada seorang perwira bernama Iwao Oyama, agar lagu kebangsaan Jepang segera dibuat.
Iwao Oyama lantas mengambil frasa 'Kimigayo' dari lagu perayaan yang umum dinyanyikan masyarakat Jepang, yang liriknya berasal dari Kokin Wakashu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.