Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Kosovo: Penyebab, Intervensi NATO, dan Dampaknya

Kompas.com - 26/01/2023, 13:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Britannica

Untuk itu, Milosevic melucuti otonomi politik Kosovo. Pada 1989, pemimpin etnis Albania di Kosovo bernama Ibrahim Rugova memprakarsai gerakan protes tanpa kekerasan terhadap kebijakan Milosevic.

Ketegangan meningkat antara kedua kelompok etnis, ketika aksi damai tersebut tidak ditanggapi.

Baca juga: Dampak Fenomena Arab Spring

Hal itu yang mendorong lahirnya kelompok radikal dari etnis Albania bernama Tentara Pembebasan Kosovo (KLA).

KLA beranggapan bahwa protes terhadap pemerintah Serbia tidak dapat dilakukan secara damai dan tanpa senjata.

Sepanjang pertengahan 1990-an, kelompok ini kerap melancarkan serangan sporadis terhadap polisi dan politisi Serbia.

Hal itulah yang menjadi penyebab dari perang di Kosovo antara 28 Februari 1998 hingga 11 Juni 1999.

Jalannya pertempuran

Teror bersenjata KLA direspons oleh pasukan Serbia yang berusaha menegaskan kembali kendali negara atas wilayah Kosovo.

Pertempuran antara KLA dan pasukan Serbia menimbulkan gelombang pengungsi yang melarikan diri dari Kosovo ke negara-negara tetangga.

Karena itu, Perang Kosovo menjadi perhatian internasional.

Baca juga: Blitzkrieg, Kejutan dari Jerman Semasa Perang Dunia II

Koalisi informal yang dibentuk Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Perancis, Italia, dan Rusia, yang disebut The Contact Group, menuntut gencatan senjata dan penarikan pasukan Serbia dari Kosovo.

Slobodan Milosevic menerima tuntutan itu, tetapi gagal memenuhinya dan peperangan antara KLA dengan pasukan Serbia kembali memanas.

Serbia bahkan melancarkan serangan balasan yang kejam dan menjalankan program pembersihan etnis.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengutuk penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh pasukan Serbia dan memberlakukan embargo senjata, tetapi perang terus berlanjut.

Intervensi NATO akhiri Perang Kosovo

Upaya penyelesaian konflik dengan diplomasi dimulai pada Februari 1999 di Rambouillet, Perancis, tetapi menemui jalan buntu.

Pada 24 Maret, NATO melancarkan serangan udara terhadap militer Serbia.

Baca juga: Apa Itu NATO dan Tujuannya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com