Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Mataram Kuno

Kompas.com - 25/01/2023, 20:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Bumi Mataram merupakan sebutan lama untuk Yogyakarta dan sekitarnya, yang diduga sebagai ibu kota Kerajaan Mataram Kuno yang pertama.

Sejak didirikan oleh Raja Sanjaya pada awal abad ke-8, ibu kota Kerajaan Mataram Kuno beberapa kali dipindahkan di sekitar Yogyakarta, Jawa Tengah, hingga akhirnya ke Jawa Timur.

Sekalipun sering dipindahkan, ibu kota Kerajaan Mataram Kuno selalu berada di daerah pedalaman dan kehidupan ekonominya bergantung pada sektor agraris.

Bagaimana kehidupan ekonomi di Mataram Kuno?

Baca juga: Sistem Birokrasi Kerajaan Mataram Kuno

Kehidupan ekonomi bertumpu pada sektor agraris

Wilayah Kerajaan Mataram Kuno dikelilingi pegunungan dan sungai-sungai besar. Hal itu membuatnya memiliki tanah yang subur sehingga cocok untuk kegiatan pertanian.

Itulah mengapa kehidupan ekonomi Kerajaan Mataram Kuno cenderung bergerak di bidang pertanian.

Usaha untuk meningkatkan dan mengembangkan sektor pertanian telah dilakukan sejak masa pemerintahan Rakai Kayuwangi.

Selain bertani, mata pencarian pokok masyarakat Mataram Kuno adalah sebagai pedagang dan perajin.

Baca juga: Masa Kejayaan Kerajaan Mataram Kuno

Pada masa pemerintahan Rakai Dyah Balitung (899-911) sektor perdagangan mendapatkan perhatian lebih.

Aktivitas perdagangan dihubungkan melalui Sungai Bengawan Solo.

Raja Dyah Balitung membangun pusat-pusat perdagangan di sekitar Sungai Bengawan Solo.

Penduduk Mataram Kuno tidak melakukan transaksi perdagangan setiap hari, tetapi hanya di hari-hari pasar yang menjadi hari bertemunya para pedagang dan pembeli.

Komoditas pertanian yang diperdagangkan di antaranya beras, hasil bumi, buah-buahan, sirih, hingga mengkudu.

Selain memperdagangkan produksi pertanian, masyarakat Mataram Kuno juga berdagang hasil kerajinan tangan, perkakas dari logam, pakaian, gula kelapa, arang, kapur sirih, dan hewan ternak seperti ayam, kambing, itik, dan lembu.

Baca juga: Faktor Pendorong Berkembangnya Kerajaan Mataram Kuno

Berdasarkan peninggalan sejarah, para sejarawan menduga bahwa perdagangan tidak hanya dilakukan antardesa atau antarwilayah, tetapi juga dengan pihak asing.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com