Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Kejayaan Kerajaan Mataram Kuno

Kompas.com - 24/01/2023, 23:30 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Kerajaan Mataram Kuno merupakan salah satu kerajaan dari masa Hindu-Buddha di Indonesia yang berdiri dalam waktu cukup lama.

Kerajaan Mataram Kuno berdiri sejak awal abad ke-8 hingga awal abad ke-11.

Selama sekitar tiga abad berdiri, kerajaan ini diperintah oleh puluhan raja dari tiga dinasti berbeda, yakni Dinasti Sanjaya, Syailendra, dan Isyana.

Puncak kejayaan Kerajaan Mataram Kuno terjadi pada masa pemerintahan Raja Dyah Balitung dari Dinasti Sanjaya.

Bagaimana kehidupan pada masa kejayaan Kerajaan Mataram Kuno?

Baca juga: Prasasti Sangguran, Warisan Mataram Kuno yang Diboyong ke Skotlandia

Masa kejayaan Kerajaan Mataram Kuno

Pemerintahan Sri Maharaja Rakai Watukura Dyah Balitung Sri Dharmodaya Mahasambu berlangsung selama 12 tahun, yakni antara 899-911.

Raja Dyah Balitung meninggalkan prasasti dalam jumlah sangat banyak, sejauh ini ditemukan sekitar 45 prasasti.

Prasastinya tidak hanya ditemukan di daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah, tetapi hingga Jawa Timur.

Hal itu membuktikan bahwa pada masa pemerintahannya, wilayah Kerajaan Mataram Kuno mencapai Jawa Timur.

Bahkan beberapa sejarawan meyakini bahwa Raja Dyah Balitung berhasil memperluas kekuasaannya hingga ke Bali.

Baca juga: Kerajaan Mataram Kuno: Letak, Masa Kejayaan, dan Peninggalan

Selain sang raja berhasil melakukan ekspansi wilayah, penyebab kejayaan Kerajaan Mataram Kuno adalah wilayahnya yang subur.

Dalam Prasasti Canggal pernah disebut bahwa tanah Jawa melimpah akan produksi padinya.

Hal itu berarti bahwa Kerajaan Mataram Kuno memiliki daerah pertanian yang subur dan bisa menghasilkan berbagai tanaman yang menjadi komoditas perdagangan untuk mendongkrak kondisi perekonomian kerajaan.

Selain bertani, kehidupan perekonomian masyarakat Mataram Kuno juga makmur berkat kegiatan beternak, berdagang, dan membuat kerajinan.

Masa pemerintahan Raja Dyah Balitung yang berlangsung selama 12 tahun tergolong aman dan tenteram.

Hanya saja, Raja Dyah Balitung harus mengakhiri kekuasaannya karena takhtanya direbut oleh Mpu Daksa.

Baca juga: Prasasti Mantyasih: Sejarah dan Isinya

Salah satu peninggalan Raja Dyah Balitung yang paling terkenal adalah Prasasti Mantyasih.

Prasasti bertarikh 907 Masehi itu memuat nama-nama raja dari Sanjaya (pendiri Kerajaan Mataram Kuno) hingga Dyah Balitung.

 

Referensi:

  • Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto (Eds). (2008). Sejarah Nasional Indonesia II: Zaman Kuno. Jakarta: Balai Pustaka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com