KOMPAS.com - Kerajaan Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Nusantara yang berkuasa sejak abad ke-13 sampai abad ke-16.
Selama berdiri, Kerajaan Samudera Pasai telah dipimpin oleh sultan atau raja yang berbeda-beda.
Namun, raja yang berhasil membawa Samudera Pasai ke puncak kejayaan adalah Sultan Mahmud Az Zahir, raja ketiga yang memerintah sejak 1326 hingga 1345.
Apa saja keberhasilan Sultan Mahmud Az Zahir?
Baca juga: Raja-Raja Kerajaan Samudera Pasai
Sultan Mahmud Az Zahir adalah raja ketiga Samudera Pasai sebagai pengganti raja sebelumnya, Marah Silu atau Sultan Malik Al Saleh dan Sultan Muhammad Malik Az Zahir.
Setelah Sultan Muhammad Malik Az Zahir atau Sultan Malik al Tahir I mangkat, kedudukannya digantikan oleh sang putra, Sultan Mahmud Az Zahir.
Sultan Mahmud Az Zahir digambarkan sebagai sosok raja yang rendah hati dan sangat menjunjung tinggi hukum Islam.
Disebutkan bahwa Mahmud Az Zahir berangkat untuk salat Jumat ke masjid hanya dengan berjalan kaki.
Setelah selesai salat, sultan bersama rombongannya lanjut berkeliling untuk melihat kondisi rakyatnya.
Tidak hanya itu, Mahmud Az Zahir juga sangat sederhana.
Ketika menyambut Ibnu Batutah bersama rombongannya, mereka dipersilahkan duduk di atas hamparan kain, sedangkan sang sultan justru hanya duduk di tanah tanpa beralaskan apa pun.
Baca juga: Sejarah Berdirinya Kerajaan Samudera Pasai
Selama memimpin, keberhasilan yang diraih Sultan Mahmud Az Zahir adalah menjadikan Kerajaan Samudera Pasai sebagai pusat perdagangan.
Kerajaan Samudera Pasai menjadi tempat yang ramai didatangi pedagang dan sudah menggunakan koin emas sebagai alat pembayaran.
Koin emas itu disebut dirham yang pertama kali diperkenalkan oleh Sultan Muhammad Malik Az Zahir, yang kemudian diresmikan di kerajaan.
Samudera Pasai telah mempunyai banyak bandar yang dikunjungi oleh berbagai pedagang dari penjuru negara, seperti China, India, Siam, Arab, dan Persia.