Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Runtuhnya Kerajaan Samudera Pasai

Kompas.com - 15/08/2022, 19:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam di Nusantara yang didirikan oleh Meurah Silu pada abad ke-13.

Sebagai pendiri sekaligus raja pertama Samudera Pasai, Meurah Silu merubah namanya menjadi Sultan Malik As Saleh.

Letak Kerajaan Samudera Pasai berada di pesisir utara Pulau Sumatera, tepatnya di daerah Lhokseumawe, Aceh.

Berkat letaknya yang strategis itu, yakni di Selat Malaka yang dilintasi para pedagang dari berbagai penjuru dunia, Samudera Pasai mengalami perkembangan perekonomian yang pesat.

Masa kejayaan Samudera Pasai berlangsung saat dipimpin oleh Mahmud Malik Az Zahir, sultan ketiga yang memerintah antara 1326-1345.

Setelah hampir tiga abad berkuasa, Kerajaan Samudera Pasai runtuh pada 1517.

Raja terakhir Samudera Pasai adalah Sultan Zainal Abidin IV (1514-1517).

Faktor penyebab runtuhnya Kerajaan Samudera Pasai dapat dibagi menjadi dua, yakni faktor internal dan eksternal.

Baca juga: Kehidupan Ekonomi Kerajaan Samudera Pasai

Faktor internal

Salah satu faktor yang membuat Kesultanan Samudera Pasai runtuh berasal dari dalam istana.

Konflik di antara keluarga kerajaan muncul sejak akhir abad ke-14, yang kemudian mengakibatkan perebutan kekuasaan dan perang saudara.

Untuk meredam pertikaian itu, Sultan Pasai meminta bantuan Kerajaan Malaka, yang berhasil dilakukan.

Namun, bantuan dari Kerajaan Malaka juga menimbulkan dampak lain yang mengantarkan pada akhir dari Kerajaan Samudera Pasai.

Baca juga: Kehidupan Politik Kerajaan Samudera Pasai

Faktor eksternal

Serangan Kerajaan Majapahit

Salah satu penyebab kehancuran Kerajaan Samudera Pasai adalah serangan Kerajaan Majapahit dari Jawa Timur.

Kemajuan Samudera Pasai yang memiliki jalur perdagangan strategis di Selat Malaka membuat Kerajaan Majapahit, yang berambisi menyatukan Nusantara, terusik.

Selain itu, invasi dari Majapahit didasarkan atas perlakuan tidak pantas dari Sultan Ahmad Malik Az-Zahir terhadap putri Majapahit bernama Raden Galuh Gemerencang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com