KOMPAS.com - Rosihan Anwar adalah seorang wartawan, budayawan, sejarawan, sekaligus sastrawan Indonesia.
Rosihan Anwar memulai karier jurnalistik dengan menjadi wartawan di Harian Asia Raya pada 1943.
Selama berkarier sebagai jurnalis, Rosihan Anwar pernah menjadi korban salah tangkap Belanda pada 1947.
Rosihan Anwar merupakan jurnalis lintas masa karena ia berkarier sejak masa penjajahan Jepang hingga reformasi.
Baca juga: Biografi WR Supratman: Pencipta Lagu Indonesia Raya
Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada 1968.
Rosihan Anwar lahir di Bumi Sari Natar, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, pada 10 Mei 1922.
Ia adalah anak keempat dari sepuluh bersaudara. Ayahnya bernama Anwar Maharaja Sutan dan ibunya adalah Siti Safiah.
Ayah Rosihan Anwar merupakan seorang Demang atau pegawai pemerintahan di kota Padang, Sumatera Barat.
Rosihan Anwar mendapat pendidikan di Hollandsch Inlandsche School (HIS) pada 1935.
Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di Padang pada 1939.
Setelah menamatkan pendidikan di MULO, Rosihan Anwar merantau ke Yogyakarta untuk bersekolah di Algemeene Middelbare School atau AMS (sekarang SMA Negeri 1 Yogyakarta) pada 1942.
Selain itu, Rosihan Anwar juga telah mengikuti berbagai pelatihan jurnalistik di dalam maupun luar negeri.
Ia pernah mengikuti pelatihan di Universitas Yale dan School of Journalism di Universitas Columbia, New York City, Amerika Serikat.
Rosihan Anwar memulai karier jurnalistik dengan menjadi wartawan Asia Raya pada 1943.
Ia bekerja sebagai wartawan di Asia Raya hingga 1945.