KOMPAS.com - Mochtar Lubis merupakan salah satu wartawan sekaligus sastrawan di Indonesia.
Sebelum menjadi seorang wartawan, Mochtar Lubis bekerja sebagai guru, tetapi ia dipecat karena semangat kemerdekaan yang dimilikinya.
Lubis juga dikenal sebagai wartawan perang ketika ia meliput Perang Korea pada 1950.
Selain itu, pada awal Orde Baru, Lubis pernah melakukan investigasi terkait Pertamina yang saat itu dipimpin Ibnu Sutowo.
Baca juga: Biografi Rosihan Anwar, Wartawan Lintas Masa
Di luar dunia jurnalistik, Mochtar Lubis juga dikenal atas karya-karya sastranya, salah satunya novel Harimau! Harimau!.
Mochtar Lubis lahir di Padang pada 7 Maret 1922.
Ia berasal dari keluarga Mandailing. Ayahnya bernama Marah Husin yang bergelar Raja Pandapotan.
Ayah Lubis bekerja sebagai kepala distrik Kerinci pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Sementara itu, ibunya bernama Siti Madinah Nasution.
Lubis merupakan anak keenam dari sepuluh bersaudara.
Mochtar Lubis mengawali pendidikannya di Hollandsch Inlandsche School (HIS) Sungai Penuh, Kerinci pada 1936.
Pada 1940, ia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Ekonomi Partikelir di Kayutanam yang didirikan oleh SM. Latif.
Mulai saat itu, semangat kemerdekaan mulai muncul di sanubari Mochtar Lubis.
Ia kemudian mulai belajar politik, sosial, dan bahasa asing, seperti bahasa Inggris, Belanda, dan Jerman.
Setelah selesai di Sekolah Ekonomi Partikelir, Mochtar Lubis kemudian menjadi guru di Pulau Nias.
Ia mengajarkan murid-muridnya semangat nasionalisme, seperti menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mengibarkan bendera merah putih.