Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi J Leimena, Menteri Kesehatan Penggagas Puskesmas

Kompas.com - 15/06/2022, 10:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Johannes Leimena merupakan seorang dokter, politisi, dan pahlawan nasional Indonesia.

Ia menjabat sebagai Menteri Kesehatan di era kepemimpinan Presiden Soekarno dari 1946 hingga 1966.

Leimena juga dikenal sebagai seorang dokter yang menggagas Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas.

Puskesmas diadaptasi dari sistem Bandung Plan, ketika Leimena bekerja sebagai dokter di RS Zending, Bandung.

Selain itu, Leimena juga menyandang pangkat Laksamana Madya (Tituler) di TNI-AL ketika ditunjuk menjadi anggota KOTI (Komando Operasi Tertinggi), yang dibentuk dalam rangka pembebasan Irian Barat pada 1962.

Baca juga: Biografi Semaoen, Pendiri dan Ketua PKI Pertama

Masa muda Leimena

Johannes Leimena lahir di Ambon, Maluku, pada 6 Maret 1905. Ia merupakan anak dari pasangan Dominggus Leimena dan Elizabeth Sulilatu.

Leimena menghabiskan masa kecilnya di Ambon dan di kampung asal orang tuanya, yakni di Ema dan Lateri.

Pada 1910, setelah ayahnya meninggal, Leimena pindah bersama paman dan bibinya karena ibunya menikah lagi.

Empat tahun kemudian, Leimena pindah ke Cimahi, Jawa Barat, karena pamannya diangkat menjadi kepala sekolah di sana.

Di Cimahi, ia dan pamannya hanya menetap sembilan bulan. Setelah itu, pamannya dipindahkan ke Batavia, sehingga Leimena ikut ke sana.

Baca juga: Todung Sutan Gunung Mulia, Tokoh Kristen dan Menteri Pendidikan

Pendidikan Leimena

Di Ambon, Leimena yang masih kecil sekolah di Ambonsche Burgerschool, sebuah sekolah yang menggunakan bahasa Belanda sebagai pengantarnya.

Ketika di Batavia, ia meneruskan pendidikan di Europeesch Lagere School (ELS), tetapi hanya beberapa bulan, sebelum akhirnya pindah ke sekolah menengah Paul Krugerschool hingga tamat.

Selanjutnya, Leimena masuk ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) Kristen, Batavia.

Setelah selesai dari MULO, Leimena mengenyam pendidikan di sekolah kedokteran School Tot Opleiding Van Indische Artsen (STOVIA) hingga tamat pada 1930.

Berjuang demi kemerdekaan Indonesia

Pada 1920-an, ketika masih menjadi mahasiswa, Leimena aktif dalam organisasi pemuda, seperti Jong Ambon dan Christen Studenten Vereniging atau Perkumpulan Pelajar Kristen.

Baca juga: Jong Java: Sejarah, Aksi Politik, dan Indonesia Moeda

Saat itu, ia menjadi tokoh penting dalam Jong Ambon, terlebih setelah organisasi ini terbelah menjadi dua kubu, yakni kubu kebangkitan nasional Indonesia dan pendukung pemerintah kolonial Belanda.

Bersama Jong Ambon, Leimena masih memiliki sikap netral terhadap dua kubu yang berbeda pandangan tersebut.

Namun, ketika ia kenal dengan Amir Sjarifuddin dan Mohammad Yamin, pandangannya tidak netral lagi, tetapi bergeser ke arah mendukung kemerdekaan Indonesia.

Perubahan pandangan Leimena dipengaruhi oleh munculnya Partai Nasional Indonesia (PNI) oleh Soekarno.

Selain itu, berkembangnya Perhimpoenan Indonesia di Belanda juga memengaruhi pandangannya.

Leimena sebagai tokoh pemuda dari Ambon sempat menjadi panitia dalam Kongres Pemuda I tahun 1926 dan Kongres Pemuda II tahun 1928.

Baca juga: Kongres Pemuda II, Lahirnya Sumpah Pemuda

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com