Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Akademi Militer Tangerang

Kompas.com - 13/08/2022, 15:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Namun, untuk bisa mencapai tujuan tersebut, para calon perwira tentu membutuhkan waktu dan proses yang cukup lama dalam mengenyam pendidikan, yakni kurang lebih enam bulan.

Setelah proses seleksi selesai dilakukan, total ada sekitar 180 orang calon kadet angkatan pertama yang akan dididik menjadi perwira.

Mereka dilatih oleh sejumlah perwira dan bintara, seperti Kapten Taswin, Kapten Tommy Prawirasuta, Kapten Rukman, Kapten Kemal Idris, Kapten Jopie Bolang, Kapten Endjon Djajaroekmantara, Sersan Bahruddin, dan Sersan Sirodz.

Setelah lulus, para perwira ini akan ditempatkan di Resimen V, di seluruh Divisi Siliwangi dan Inspektoran Infanteri di Yogyakarta.

Baca juga: Sejarah Terbentuknya Divisi Siliwangi

Pembubaran

Akademi Militer Tangerang resmi ditutup pada 22 Maret 1946, setelah para siswa dan pembinanya terlibat dalam Pertempuran Lengkong pada 25 Januari 1946.

Pemimpin pertempuran Lengkong adalah Mayor Daan Mogot, yang memiliki misi melucuti senjata Jepang secara damai.

Mayor Daan Mogot menjalankan misi tersebut bersama rekan-rekan lainnya, seperti Letkol Singgih dan Kapten Enjon.

Pada awalnya, rencana Daan Mogot tampak berjalan dengan lancar, karena Jepang terlihat setuju untuk menyerahkan senjata mereka.

Namun, tiba-tiba ada salah seorang bekas serdadu India yang tidak sengaja meletuskan senjata milik Jepang.

Suara letusan itu seketika langsung menggagalkan proses diplomasi yang dilakukan Daan Mogot.

Begitu Jepang mendengar suara letusan tersebut, mereka langsung curiga dan menganggap letusan itu sebagai kode tanda dimulainya penyerangan oleh Tentara Republik Indonesia (TRI).

Segera setelah itu, pihak Jepang melepaskan tembakan yang menewaskan Daan Mogot dan sejumlah siswa lainnya.

Diperkirakan sebanyak 37 taruna gugur dan 35 orang lainnya dijadikan tawanan.

Semua pihak yang tewas dalam peristiwa Lengkong, termasuk Mayor Daan Mogot dikebumikan pada 29 Januari 1946, di kompleks markas Resimen IV Tangerang (sekarang Makam Pahlawan Taruna di Jalan Daan Mogot).

Setelah Daan Mogot dan sebagian siswa lainnya tewas, Akademi Militer Tangerang secara resmi ditutup pada 22 Maret 1946.

 

Referensi:

  • Permana, Rahayu. (2021). Mayor Daan Mogot (1928-1946) Peran Dan Perjuangannya. Journal of Sciences&Humanities “Estoria.”
  • Kartasasmita, Ginandjar. (1995). 30 Tahun Indonesia Merdeka. Sekretariat Negara Republik Indonesia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com