KOMPAS.com - Tentara Pelajar merupakan salah satu kesatuan militer yang berperan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia di era revolusi fisik.
Sebagian besar anggota kesatuan militer ini terdiri dari pelajar dan mahasiswa di Indonesia.
Berdirinya Tentara Pelajar bermula dari para pelajar yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Indonesia (IPI).
Ketika meletus Agresi Militer Belanda II pada 1948, Tentara Pelajar dimasukkan ke Brigadir 17 dalam kesatuan otonom jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Baca juga: Sejarah Lahirnya TNI
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, sekelompok pelajar secara sukarela dan sadar bergabung ke dalam kelompok militer.
Sebagian pelajar bergabung ke dalam kelaskaran rakyat yang tujuannya mempertahankan kemerdekaan.
Selain itu, sebagian besar anggota IPI menginginkan adanya pasukan militer atau tempur di dalam organisasi.
Hal itu bertujuan membantu tentara Indonesia mempertahankan kemerdekaan.
Selain itu, datangnya Sekutu ke Indonesia juga menjadi salah satu faktor desakan pelajar membentuk pasukan tempur sendiri.
Baca juga: Mengapa pada Awal Kemerdekaan Tidak Segera Dibentuk Tentara Nasional?
Berdirinya Tentara Pelajar bermula ketika ketua IPI, Tatang Machmud, ikut hijrah dari Jakarta ke Yogyakarta pada 1946.
Setelah itu, muncul desakan dari sebagian anggota IPI untuk membentuk pasukan tempur sendiri.
Saat itu, banyak anggota IPI yang sudah bergabung secara sukarela ke berbagai laskar. Atas desakan tersebut, dibentuklah Markas Pertahanan Pelajar (MPP).
MPP terbagi dalam tiga resimen, yaitu:
Pada 17 Juli 1946, Mayjen Moestopo dari markas besar Tentara Keamanan Rakyat (TKR) melantik pasukan pelajar di Lapangan Pingit, Yogyakarta.
Baca juga: Tentara Nasional Indonesia: Sejarah, Fungsi, dan Tugasnya
Nama Tentara Pelajar diberikan kepada Bagian Pertahanan IPI setelah melebur ke dalam Brigade 17 TKR pada 1948 di bawah kendali Mabes Komando Djawa.