Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Lahirnya TNI

Kompas.com - 03/06/2022, 14:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah kelompok angkatan bersenjata Indonesia yang dibentuk pada 5 Oktober 1945.

Tujuan dibentuknya TNI adalah untuk melindungi kedaulatan negara, masyarakat, dan seluruh elemen Indonesia.

Terbentuknya TNI tidak lepas dari perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan dari paa penjajah.

Sejarah terbentuknya TNI berawal dari pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) pada 22 Agustus 1945, sebelum akhirnya menggunakan nama resmi Tentara Nasional Indonesia.

Lantas, bagaimana sejarah lahirnya TNI?

Baca juga: Serangan Udara Pertama TNI AU ke Markas Belanda

Pembentukan BKR

TNI merupakan hasil perkembangan dari Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dibentuk pada 22 Agustus 1945.

BKR dibentuk oleh Panitia Persiapan Kemerdekan Indonesia (PPKI) dalam sidangnya, yang kemudian diumumkan oleh Presiden Soekarno pada 23 Agustus 1945.

BKR bertugas melakukan pemeliharaan keamanan bersama rakyat dan badan negara.

Setelah BKR diresmikan, para pemuda dan mantan anggota Pembela Tanah Air (PETA), seperti Kaprawi Sutaklaksana, Latief Hendraningrat, Arifin Abdurrachman, Machmud dan Zulkifli Lubis, merumuskan struktur BKR sesuai dengan teritorial kependudukan Jepang.

Akan tetapi, ternyata sebagian besar pemuda lainnya tidak setuju dengan BKR.

Baca juga: Pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) dan Tugasnya

Pergantian nama menjadi TKR

Berangkat dari tentangan para pemuda, BKR, yang masih berusia sangat muda, berganti nama menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada 5 Oktober 1945.

TKR merupakan angkatan perang pertama yang didirikan oleh Pemerintah Indonesia.

Oleh karena itu, tanggal pembentukan TKR, yakni 5 Oktober 1945 diperingati sebagai tonggak lahirnya TNI.

TKR dibentuk dengan tujuan untuk mengendalikan situasi yang mulai tidak aman lantaran kembalinya Sekutu ke Indonesia.

Terbentuknya TKR berawal dari perintah Wakil Presiden Indonesia, Mohammad Hatta, yang memanggil mantan perwira Koninklijke Nederlandsch-Indische Leger (KNIL), Urip Sumohardjo, untuk menyusun organisasi tentara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com