Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerajaan Nusantara: Sejarah Kerajaan Sekala Brak

Kompas.com - 15/07/2022, 12:20 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sekala Brak merupakan sebuah kerajaan Nusantara yang pernah berdiri di wilayah Lampung.

Sebelum menjadi bagian dari kerajaan Nusantara yang ada di Indonesia, Sekala Brak merupakan sebuah suku yang mendiami Gunung Pesagi.

Seiring berjalannya waktu, suku tersebut berkembang dan menjadi sebuah pemerintahan Kerajaan Sekala Brak.

Sekala Brak runtuh pada abad ke-16 karena serangan kerajaan lain Nusantara, yakni Kerajaan Pagaruyung dari Minagkabau.

Baca juga: Benarkah Relief Candi Penataran Bukti Penaklukan Bangsa Maya?

Sejarah berdirinya Kerajaan Sekala Brak

Kerajaan Sekala Brak dijelaskan telah didirikan oleh Suku Tumi sekitar abad ke-3.

Adapun pusat pemerintahannya berada di lereng Gunung Pesagi yang berada di dekat Danau Ranau, Lampung Barat.

Sementara itu, nama dan penyebutan Sekala Brak memiliki banyak versi, seperti Sakala Bhra, Sekala Beghak, Segara Brak, hingga Skala Brak.

Pendiri Kerajaan Sekala Brak adalah seorang raja bernama Buay Tumi. Sebelum menjadi raja, ia adalah pemimpin dari Suku Tumi.

Masyarakat Suku Tumi menganut ajaran nenek moyang sebelum akhirnya terpengaruh oleh agama Hindu.

Agama Hindu ini diperkirakan masuk ke wilayah Lampung sejak abad ke-1 M.

Diperkirakan, kedatangan agama Hindu ini mengakhiri masa prasejarah di Lampung.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sejak awal berdirinya, Kerajaan Sekala Brak menganut agama Hindu.

Meski demikian, ada sebagian masyarakat yang memeluk agam Buddha dan kepercayaan lokal, seperti animisme dan dinamisme.

Baca juga: Kerajaan Siau: Sejarah, Raja-raja, dan Keruntuhan

Kearifan lokal

Di wilayah Kerajaan Sekala Brak terdapat pohon yang dinamakan belasa kepampang. Pohon ini disucikan oleh orang Tumi.

Pohon tersebut memiliki dua cabang, yakni cabang nangka dan sebukau yang memiliki getah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com