Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simo Hayha, Penembak Jitu Paling Mematikan dalam Sejarah

Kompas.com - 13/07/2022, 10:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Simo Hayha adalah penembak jitu militer Finlandia dalam Perang Dunia II, khususnya pada Perang Musim Dingin (1939-1940) melawan Uni Soviet.

Ia disebut-sebut sebagai penembak jitu paling mematikan dalam sejarah perang, yang kemudian dijuluki "The White Death" atau Si Maut Putih.

Selama Perang Musim Dingin, yang hanya berlangsung sekitar 100 hari (30 November ‎1939‎-13 Maret‎ ‎1940), Hayha diperkirakan telah membunuh 505 orang.

Angka tersebut adalah jumlah terbanyak yang pernah dicatatkan seorang penembak jitu dalam pertempuran besar.

Baca juga: Hubungan Situasi Politik di Uni Soviet dengan Reunifikasi Jerman

Terampil menembak sejak muda

Simo Hayha lahir pada 17 Desember 1905 di Kiiskinen, Rautjarvi, Karelia, dulunya Finlandia, yang sekarang menjadi wilayah Rusia.

Ia adalah putra ketujuh dari pasangan petani bernama Juho dan Katriina Hayha.

Sejak kecil, Simo Hayha membantu keluarganya bertani dan memiliki beberapa hobi, termasuk bermain ski, berburu, serta menembak. Ia pun memenangkan banyak kompetisi menembak yang diadakan di daerahnya.

Pada usia 17 tahun, Simo Hayha memanfaatkan kemampuan berburu dan menggunakan senjata api untuk bergabung dalam militer Finlandia.

Setelah itu, ia mengikuti wajib militer selama beberapa tahun. Uniknya, Hayha baru mendapatkan pelatihan resmi sebagai penembak jitu atau sniper pada 1938, atau setahun sebelum Perang Musim Dingin dimulai.

Berdasarkan catatan rekannya, Hayha mampu memperkirakan jarak dengan akurasi 1 meter hingga 150 meter.

Selama pelatihan, Hayha mengenai target sebanyak 16 kali dari jarak 150 meter hanya dalam satu menit.

Itu adalah capaian luar biasa dengan senapan bolt action, mengingat setiap kartrid harus diisi secara manual dengan magasin tetap yang disatukan.

Baca juga: Perang Saudara yang Berkaitan dengan Perang Dingin

Terjun dalam Perang Musim Dingin

Pada 30 November 1939, Uni Soviet melancarkan invasi ke Finlandia yang menandai dimulainya Perang Musim Dingin.

Selain mengancam kedaulatan negara, serangan itu juga bentuk pelanggaran terhadap Perjanjian Tartu yang ditandatangani Uni Soviet dan Finlandia pada 1920, setelah Perang Saudara Finlandia.

Uni Soviet menyerang dengan dalih bahwa mereka telah melakukan kesalahan saat menentukan perbatasan dengan Finlandia pada 1917.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com