Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertempuran Somme, Peperangan Parit Terbesar di Perang Dunia I

Kompas.com - 02/07/2022, 11:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber History

KOMPAS.com - Pertempuran Somme adalah peperangan antara Jerman dengan Perancis-Inggris yang terjadi sejak 1 Juli hingga 18 November 1916.

Peperangan yang terjadi di Somme, Perancis, ini menjadi salah satu pertempuran parit terbesar selama Perang Dunia I.

Pada Perang Dunia I, terkenal adanya perang parit, di mana para pasukan berlindung di dalam parit untuk menunggu musuh atau sekadar mempertahankan wilayahnya.

Pertempuran Somme juga tercatat sebagai pertempuran paling berdarah selama Perang Dunia I, yang menewaskan 19.000 tentara Inggris hanya pada hari pertama.

Ketika perang berakhir pada 18 November 1916, tercatat sekitar 3 juta pasukan diterjunkan ke medan pertempuran di mana sekitar 1,7 juta di antaranya tewas.

Baca juga: Mengapa Terbunuhnya Pangeran Franz Ferdinand Memicu Perang Dunia I?

Pertempuran Somme dimulai

Sebelum pecah Pertempuran Somme, pihak Sekutu melancarkan pengeboman artileri selama seminggu dengan menghabiskan sekitar 1,75 juta peluru terhadap pertahanan Jerman.

Pertempuran Somme didorong oleh usulan Perancis terkait penyerangan gabungan pasukan dari negaranya dan Inggris secara bersama-sama terhadap Jerman.

Sementara Perancis dan Inggris sedang bersiap diri, pasukan Jerman terus memberikan serangan di Verdun.

Inggris memutuskan untuk mengambil peran utama dalam penyerangan, sementara Perancis sudah mempersiapkan artileri dalam jumlah banyak.

Setelah semuanya siap, pada 1 Juli 1916, tentara Inggris menyerang bagian utara Somme dengan menerjunkan 11 divisi infanteri.

Pada saat yang sama, lima divisi Perancis dikirim dari arah selatan Somme, di mana pertahanan Jerman lebih lemah.

Baca juga: Penggunaan Senjata Kimia pada Perang Dunia I

Inggris mengerahkan 3.000 senjata yang tidak berhenti ditembakkan untuk melemahkan pertahanan mereka.

Kala itu, sekitar 100.000 tentara Inggris dikirim untuk merebut parit Jerman. Strategi penyerangan Inggris disusun oleh Douglas Haig dan Henry Rawlinson, GOC Keempat Angkatan Darat.

Para pemimpin Sekutu yakin bahwa pengeboman sebelum pertempuran dan berbekal strategi tersebut, serangan pada hari pertama dapat meruntuhkan pertahanan Jerman sehingga pasukannya dapat maju dengan mudah.

Namun, setelah serangan bertubi-tubi tersebut, ternyata banyak kawat berduri Jerman yang tetap utuh dan masih kuat tertancap di tanah, hingga menyulitkan pasukan Inggris.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com