KOMPAS.com - Maimun Zubair atau akrab disapa Mbah Moen adalah seorang kiai, ulama, sekaligus politikus Indonesia.
Semasa hidup, Mbah Moen merawat Pondok Pesantren Al-Anwar di Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Sebagai politikus, ia sempat mengemban jabatan sebagai Ketua Majelis Syuriah Partai Persatuan Pembangunan sampai tutup usia pada 6 Agustus 2019.
Mbah Moen juga menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Rembang selama tujuh Tahun.
Setelah masa tugas politiknya selesai, kegiatannya lebih fokus pada mengurus pondok pesantrennya.
Baca juga: Biografi Guru Madjid, Guru Para Ulama Betawi
Ia adalah putra pertama dari pasangan Kiai Zubair Dahlan dan Nyai Mahmudah. Ayahnya merupakan murid pilihan dari Syaikh Sa'id Al-Yamani dan Syaikh Hasan Al-Yamani Al-Makky, dua sosok ulama tersohor di Yaman.
Sejak kecil, Mbah Moen dididik langsung oleh sang ayah tentang ilmu agama, mulai dari menghafal ilmu shorof, nahwu, fikih, manthiq, balaghah, dan ilmu syara yang lain.
Oleh sebab itu, saat masih berusia muda, Mbah Moen sudah bisa menghafal beberapa kitab, di antaranya Al-Jurumiyyah, Imrithi, Alfiyyah Ibnu Malik, Matan Jauharotut Tauhid, dan Sullamul Munauroq.
Dari sang ayah, Mbah Moen juga belajar banyak hal, khususnya tentang ketegasan dan keteguhan sehingga ia pun tumbuh sebagai sosok yang disiplin sekaligus dermawan.
Pada 1945, Mbah Moen mengenyam pendidikan di Pondok Lirboyo Kediri, Jawa Timur, di bawah bimbingan KH Abdul Karim atau Mbah Manaf.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.