Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kongres Nasional Afrika, Partai Penentang Politik Apartheid

Kompas.com - 21/03/2022, 11:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

Pengaruh perkembangan Apartheid di Afrika Selatan sangat dirasakan di kalangan masyarakat karena adanya pemisahan kepentingan dan kedudukan antara kaum kulit putih dan kulit hitam.

Alhasil, tercetus gerakan massa pada 1950-an yang melakukan perlawanan terhadap sistem apartheid.

Baca juga: Langkah Nelson Mandela dalam Menentang Apartheid di Afrika Selatan

Tokoh perjuangan ANC

Salah satu tokoh perjuangan ANC yang terkenal adalah Nelson Mandela, yang bergabung dengan partai ini pada 1942.

Di ANC, ada sekelompok kecil pemuda yang bersatu dan menyebut diri sebagai Liga Pemuda Kongres Nasional Afrika (ANCYL).

Setelah Mandela bergabung, pada 1949, ANC mengadopsi metode Liga Pemuda, yang kemudian mendorong terjadinya berbagai aksi pemogokan, boikot, serta pembangkangan.

Gerakan itu bertujuan mencapai kebijakan kewarganegaraan penuh, redistribusi tanah, hak-hak serikat pekerjaan, dan pendidikan gratis serta wajib bagi semua anak.

Selama 20 tahun, Mandela mengarahkan tindakan damai, tanpa kekerasan, menentang pemerintah Afrika Selatan dan kebijakan rasialnya.

Baca juga: Latar Belakang Munculnya Masalah Apartheid

Upaya menghentikan ANC

Dalam perkembangannya, hubungan antara ANC dengan pemerintah Afrika Selatan semakin memans.

Terlebih lagi setelah peristiwa Pembantaian Sharpeville pada Maret 1960, di mana 69 orang kulit hitam Afrika Selatan ditembak dan dibunuh oleh polisi.

Sementara ratusan lainnya terluka selama aksi damai yang mereka lakukan untuk memperjuangkan hak-hak kulit hitam.

Pemerintah pun mencoba untuk menghentikan ANC dengan memberlakukan peraturan baru.

Pada 8 April 1960, Gubernur Jenderal Charles Robberts Swart menyatakan ANC ilegal dan dilarang selama 30 tahun berikutnya.

Setelah dilarang, ANC justru membentuk Umkhonto we Sizwe (Tombak Bangsa), gerakan untuk melawan Apartheid dengan menggunakan perang gerilya dan sabotase.

Keterlibatan Mandela dalam mendirikan cabang bersenjata ANC ini membuatnya terseret dalam pengadilan.

Baca juga: Berakhirnya Politik Apartheid di Afrika Selatan

Nelson Mandela bersama 10 pemimpin ANC lainnya dijatuhi hukuman seumur hidup karena dianggap melakukan pelanggaran politik, termasuk sabotase.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com