Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara-negara Pelopor Imperialisme Kuno

Kompas.com - 19/03/2022, 17:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Imperialisme kuno adalah praktik imperialisme yang mulai dilakukan oleh bangsa Eropa pada abad ke-15.

Tujuan dari imperialisme kuno ialah mencapai 3G, yaitu Gold (kekayaan), Glory (kejayaan), dan Gospel (penyebaran agama).

Dengan semboyan 3G itu, artinya bangsa Eropa menduduki suatu wilayah dengan tujuan untuk mencari kekayaan, menambah kejayaan negeri induk, dan menyebarkan agama.

Salah satu contoh dari gerakan imperialisme kuno adalah penjajahan oleh bangsa Portugis di Indonesia pada awal abad ke-16.

Salah satu dampak yang dirasakan dengan adanya praktik imperialisme kuno di Indonesia adalah tersebarnya agama Katolik.

Lantas, negara manakah yang menjadi pelopor imperialisme kuno?

Baca juga: Perbedaan Imperialisme Kuno dan Modern

Portugis

Imperialisme kuno mulai dipraktikkan pada abad ke-15, saat penjelajahan samudra oleh bangsa Eropa dimulai.

Penjelajahan samudra memungkinkan bangsa Eropa untuk berlayar sampai ke benua lain, yang kemudian membangun arus perdagangan dan memicu imperialisme.

Para ahli sepakat bahwa imperialisme kuno dipelopori oleh bangsa Portugis dan Spanyol.

Portugis menjadi salah satu bangsa Eropa yang menghadapi kesulitan ekonomi paling parah sejak jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Ottoman pada pertengahan abad ke-15.

Didorong semangat 3G, bangsa Portugis kemudian melakukan penjelajahan samudra untuk memburu kekayaan (gold) berupa rempah-rempah, yang menjadi barang berharga di Eropa saat itu.

Setelah gold berhasil dicapai, bangsa Portugis terdorong untuk memiliki daerah kekuasaannya sendiri sebagai simbol kejayaan (glory). 

Selain gold dan glory, Portugis juga melakukan penjajahan dengan membawa misi suci dari gereja atau gospel. 

Baca juga: Penjelajahan Samudra oleh Portugis: Latar Belakang dan Kronologi

Setiap kapal yang melakukan penjelajahan samudra akan selalu membawa kelompok misionaris, yang melakukan penyebaran ajaran injil sebagai sebuah panggilan hidup serta tugas mulia.

Oleh sebab itu, saat praktik imperialisme mulai diterapkan di Indonesia, bangsa Portugis juga menyebarkan agama Katolik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com