Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berakhirnya Politik Apartheid di Afrika Selatan

Kompas.com - 04/02/2022, 15:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Apartheid adalah sebuah sistem pemisahan ras yang diterapkan oleh pemerintah kulit putih di Afrika Selatan pada sekitar awal abad ke-20.

Awal mula penerapan politik Apartheid adalah kemenangan Partai Nasional Afrika saat pemilu tahun 1948.

Setelah itu, rezim Partai Nasional Afrika secara resmi mendeklarasikan Afrika Selatan sebagai negara kulit putih, dan kelompok ras lain tidak memiliki hak-hak politik dan warga negara penuh.

Bahkan Perdana Menteri Afrika Selatan, Hendrik F Verwoerd (1958-1966), menyebut bahwa sebuah kesalahan besar jika masyarakat Afrika Selatan hidup dalam kesetaraan dan persamaan hak.

Dalam hukum Apartheid, diberlakukan pembagian ruang hidup sebanyak 87 persen wilayah Afrika Selatan bagi golongan kulit putih.

Sedangkan sisanya, atau sebanyak 13 persen wilayah Afrika Selatan diberlakukan bagi golongan kulit hitam.

Baca juga: Latar Belakang Munculnya Masalah Apartheid

Berakhirnya Apartheid

Pemberlakuan politik Apartheid yang terjadi di Afrika Selatan sejak 1948 menimbulkan gejolak dari dalam negeri.

Terlebih lagi, politik Apartheid di Afrika Selatan dilaksanakan secara ketat setelah terjadi kerusuhan yang dilakukan orang-orang kulit hitam.

Golongan kulit hitam menuntut penghapusan politik Apartheid yang praktiknya menimbulkan diskriminasi di bidang pendidikan, sosial, dan budaya.

Perlawanan rakyat Afrika Selatan terhadap pelaksanaan politik Apartheid terus menggema. Bahkan diskriminasi terhadap kulit berwarna ini juga dikecam oleh dunia internasional.

Salah satu gerakan yang lantang menyuarakan penghapusan politik Apartheid adalah African National Congress (ANC) yang dipimpin oleh Nelson Mandela.

Meski dalam perjuangannya, pemimpin ANC, Nelson Mandela, ditangkap dan dipenjara oleh aparat keamanan Afrika Selatan selama 27 tahun.

Baca juga: Abolisionisme, Penghapusan Perbudakan di Amerika Serikat

Selain Nelson Mandela, gerakan menentang Apartheid juga disuarakan oleh beberapa tokoh di Afrika Selatan, mereka adalah:

  • Desmond Tutu
  • Frederick W de Klerk
  • Chris Hani

Setelah melalui perjuangan panjang, Presiden Frederik Willem de Klerk, yang memimpin Afrika Selatan periode 1989-1994, akhirnya mengumumkan penghapusan semua ketentuan dan eksistensi sistem politik Apartheid pada 21 Februari 1991.

Baca juga: Sejarah Penemuan Tanjung Harapan

Dampak dihapusnya Apartheid

Keberhasilan para pejuang yang menuntut penyelesaian kasus Apartheid di Afrika Selatan, memiliki dampak yang besar. 

Berikut ini dampak dihapusnya Apartheid bagi Afrika Selatan dan dunia.

  • Munculnya kesetaraan terhadap kaum kulit hitam di seluruh dunia
  • Berkembangnya paham anti rasialisme di seluruh dunia
  • Masyarakat kulit hitam dan kulit putih di Afrika Selatan bisa hidup berdampingan

 

Referensi:

  • Sampson, Anthony. (2011). Nelson Mandela: The Authorised Biography. Sleman: Penerbit Bentang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com