Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerajaan Kandis: Sejarah, Masa Kejayaan, dan Kehidupan Ekonomi

Kompas.com - 27/01/2022, 11:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kerajaan Kandis diperkirakan menjadi salah satu kerajaan tertua di Nusantara yang berdiri sejak tahun 1 SM.

Letak Kerajaan Kandis berada di Koto Alang, masuk wilayah Lubuk Jambi, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau.

Dalam Kitab Negarakertagama, ditemukan tentang nama Kandis, yang disebut sebagai salah satu wilayah taklukan Kerajaan Majapahit.

Baca juga: Kerajaan Tayan: Sejarah, Raja-raja, dan Keruntuhan

Sejarah berdirinya

Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa pendiri Kerajaan Kendis adalah keturunan Alexander Agung dari Makedonia.

Konon, salah satu keturunan Alexander Agung yang bernama Maharaja Diraja pergi mengembara hingga sampai ke Pulau Emas atau Pulau Sumatera.

Begitu sampai di Sumatera, Maharaja Diraja membangun istana di Bukit Bakau, yang kemudian dinamain Istan Dhamna.

Keberadaan istana ini juga menandai bahwa Maharaja Diraja mendirikan sebuah kekuatan politik berbentuk kerajaan.

Maharaja Diraja memiliki putra bernama Darmaswara, dengan gelar Mangkuto Maharaja Diraja dan gelar lainnya adalah Datuk Rajo Tunggal.

Datuk Rajo Tunggal kemudian menikah dengan wanita yang bernama Bunda Pertiwi dan meneruskan kepemimpinan Kerajaan Kandis setelah ayahnya meninggal.

Baca juga: Kerajaan Selimbau: Sejarah, Raja-raja, dan Keruntuhan

Masa kejayaan dan kehidupan ekonomi

Pada masa pemerintahan Datuk Rajo Tunggal, Kerajaan Kandis mencukupi kebutuhan ekonominya dari hasil hutan dan hasil buminya yang melimpah.

Hasil hutannya berupa damar, rotan, dan sarang burung layang-layang. Sedangkan hasil buminya seperti emas dan perak.

Rajo Tunggal pun memerintahkan untuk membuat tambang emas di kaki Bukit Bakar yang dikenal dengan tambang titah, artinya tambang emas yang dibuat berdasarkan titah raja.

Hasil hutan dan hasil bumi Kandis diperdagangkan ke Semenanjung Melayu oleh Mentri Perdagangan Bandaro Hitam dengan memakai ojung atau kapal kayu.

Demikianlah hubungan perdagangan dengan Malaka terjalin sampai Kandis mencapai puncak kejayaannya di bawah kekuasaan Datuk Rajo Tunggal yang memerintah dengan adil dan bijaksana.

Sebagai orang pertama yang menjalin hubungan perdagangan dengan Malaka, Bandaro Hitam menikah dengan salah satu warganya dan meninggalkan cerita Kerajaan Kandis kepada anak istrinya di Semenanjung Melayu.

Baca juga: Kerajaan Sanggau: Sejarah, Raja-raja, dan Peninggalan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com