KOMPAS.com - Homo Habilis adalah sebuah spesies dari genus Homo yang hidup pada masa awal Pleistosen, atau sekitar 2,5 juta sampai 1,8 juta tahun lalu.
Dalam bahasa Latin, Homo Habilis berarti manusia yang pandai menggunakan tangannya atau manusia tangkas.
Manusia purba ini diperkirakan telah mampu menggunakan peralatan primitif yang terbuat dari batu.
Selain itu, Homo Habilis diduga merupakan nenek moyang dari Homo Ergaster, yang kemudian menurunkan spesies lain yang memiliki bentuk tubuh seperti Homo Erectus.
Baca juga: Homo Rudolfensis: Sejarah Penemuan, Ciri-ciri, dan Kehidupan
Homo Habilis ditemukan oleh L.S.B. Leakey dan Mary Leakey saat melakukan penggalian pada 1959.
Mereka menemukan Homo Habilis di Tanzania, Afrika Timur, dari lapisan I dan II Situs Olduvai George yang berusia 1,75 juta tahun.
Saat menemukan fosil ini, L.S.B. Leakey dan Mary Leakey awalnya cukup kesulitan untuk mengklasifikasikannya.
Hal ini karena Homo Habilis sangat berbeda dengan fosil Australopithecus, yang terlihat mencolok dalam segi kapasitas tengkorak dan giginya.
Dari lapisan yang sama, mereka juga menemukan himpunan alat batu yang cukup banyak, salah satunya adalah perkakas yang dikerjakan dengan teknik yang sederhana pada salah satu sisinya.
Karena itu, L.S.B. Leakey dan Mary Leakey kemudian menggolongkan temuannya sebagai jenis baru dengan nama Homo Habilis, yang dianggap sebagai manusia jenis Homo yang paling purba.
Baca juga: Mengapa Para Ahli Meneliti Manusia Purba di Bantaran Sungai?
Baca juga: Penelitian Manusia Purba di Indonesia: Tokoh, Lokasi, dan Penemuan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.