Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendiri Kerajaan Kutai, Kudungga atau Aswawarman?

Kompas.com - 11/02/2024, 21:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Berdasarkan bukti-bukti sejarah yang ditemukan, Kerajaan Kutai diakui sebagai kerajaan tertua di Indonesia.

Bukti sejarah Kerajaan Kutai adalah tujuh buah prasasti yang dipahatkan pada tiang batu yang disebut Yupa.

Prasasti Yupa, yang ditemukan di Bukit Berubus, Muara Kaman, Kalimantan Timur, merupakan sumber sejarah utama Kerajaan Kutai.

Salah satu informasi yang dimuat dalam Prasasti Yupa adalah nama raja dari Kerajaan Kutai pada periode awal berdirinya kerajaan.

Lantas, siapa yang mendirikan Kerajaan Kutai?

Baca juga: Masa Kejayaan Kerajaan Kutai

Kudungga, pendiri Kerajaan Kutai

Tujuh prasasti Kerajaan Kutai yang ditemukan menjelang akhir abad ke-19 tidak memuat angka tahun.

Menurut Kern, huruf yang dipahatkan pada Prasasti Yupa adalah huruf Pallawa dari awal abad ke-5, sedangkan bahasanya adalah Sanskerta.

Semua prasasti yang ditemukan dikeluarkan atas titah seorang penguasa bernama Mulawarman cucu Kudungga.

Salah satu Yupa mengungkap tiga angkatan pertama penguasa Kerajaan Kutai.

Prasasti tersebut menyebut bahwa Sang Maharaja Kudungga yang amat mulia, mempunyai putra yang masyhur bernama Aswawarman.

Aswawarman memiliki tiga orang putra, salah satu yang terkemuka bernama Mulawarman.
Sang Mulawarman disebut sebagai raja yang berperadaban baik, kuat, dan kuasa.

Dari temuan informasi yang terpahat pada Yupa, para peneliti menafsirkan bahwa Kudungga adalah raja pertama sekaligus pendiri Kerajaan Kutai.

Baca juga: Prasasti Yupa: Fungsi dan Isinya

Kudungga adalah orang Indonesia asli, karena namanya tidak berbau India sama sekali.

Nama Kudungga memiliki kemiripan dengan nama Bugis, yakni Kadungga.

Tidak diketahui pasti kapan Kerajaan Kutai didirikan. Berdasarkan dugaan bahwa Prasasti Yupa dikeluarkan oleh Mulawarman pada awal abad ke-5, diperkirakan Kudungga mendirikan Kerajaan Kutai pada akhir abad ke-4.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com