Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Willem Barentsz, Pelaut Belanda yang Tersesat di Kutub Utara

Kompas.com - 09/12/2021, 14:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Mereka pun memutuskan untuk berlabuh di antara Tebing Cloven dan Vogelsang dan mendirikan pos di sana.

Baca juga: Amerigo Vespucci, Pelaut Spanyol di Balik Nama Amerika

Setelah itu, pada 25 Juni, mereka memasuki Teluk Tusk dan dilanjutkan tanggal 26 berlayar ke utara Forlandsundet.

Namun, saat sedang menuju ke Forlandsunset, mereka terpaksa harus berbalik arah karena ada sebuah kawanan beruang kutub yang memaksa mereka untuk segera pergi dari tempat itu.

Mereka pun akhirnya putar balik dan kembali ke Pulau Beruang pada 1 Juli, yang menyebabkan terjadinya perselisihan antara Barentsz dengan Jacob.

Usai berselisih paham, keduanya memutuskan untuk berpisah. Barentsz melanjutkan ke Timur Laut, sementara Jan dan Jacob menuju ke utara untuk menyebrang langsung ke Kutub Utara dengan harapan sampai di China.

Baca juga: Tokoh-tokoh Penjelajahan Samudra dari Spanyol

Pada 17 Juli 1596, Barentsz kembali berlabuh di Novaya Zemlya. Akan tetapi, kapalnya justru terjebak di gunungan es dan terapung di sana.

Barentsz bersama 16 orang kru nya pun terpaksa harus bertahan hidup di atas kapal sembari menahan dinginnya udara.

Selama satu tahun, Barentsz berusaha untuk terus bertahan hidup. Namun, sampai bulan Juni 1957, ternyata es masih belum juga mencair.

Willem Barentsz akhirnya meninggal pada 20 Juni 1957 setelah satu tahun terjebak di Kutub Utara.

Baca juga: Faktor Penjelajahan Samudra Bangsa Eropa

Warisan

Kisah pelayaran Barentsz semakin dikenal saat dua awaknya, yaitu Jan Huyghen van Linschoten dan Gerrit de Veer, menerbitkan jurnal tentang petualangan mereka di ujung utara Bumi.

Untuk menghormati jasa-jasanya, pada 1853, bekas Laut Murmean diganti namanya menjadi Laut Barents.

Kemudian pada akhir abad ke-19, Institut Maritim Willem Barentsz juga dibuka di Terschelling, Belanda.

Setelah itu, pada 1931, Nijgh dan Van Ditman menerbitkan drama yang ditulis oleh Albert Helman tentang kisah pelayaran ketiga Barentsz.

Selain itu, nama Barentsz juga dijadikan sebagai nama kapal penangkap ikan paus pada 1946 dan 1953.

Satu dekade lalu, yakni pada 2011, tim sukarelawan memutuskan membangun replika atau tiruan kapal Barentsz di Kota Harlinge, Belanda.

 

Referensi:

  • C, Michael Hogan. Steve Baum. (2010). Barents Sea. Washington DC: National Council for Science and the Environment.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com