Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Nama dan Sejarah Aceh

Kompas.com - 09/12/2021, 10:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aceh merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang pernah diberi status sebagai daerah istimewa. 

Terletak di ujung barat Indonesia, Aceh dianggap sebagai tempat dimulainya penyebaran Islam di Nusantara.

Pengaruh agama dan kebudayaan Islam memang begitu besar dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya, hingga Aceh mendapat julukan Serambi Mekkah.

Namun, tahukah Anda dari mana asal-usul nama Aceh dan bagaimana sejarahnya?

Baca juga: Asal-usul Nama dan Sejarah Banyuwangi

Asal-usul nama Aceh

Berasal dari kata "Aca, Aca, Aca"

Asal-usul nama Aceh memiliki banyak versi. Namun, kebanyakan berasal dari mitologi, cerita rakyat, atau dongeng.

Salah satu cerita rakyat memaparkan bahwa dulu ada sebuah kapal Gujarat (pedagang dari India) yang berlayar ke Aceh dan tiba di Sungai Tjidaih.

Para anak buah kapal Gujarat tersebut lantas naik ke darat dan pergi ke kampung Pande. Akan tetapi, dalam perjalanan tiba-tiba hujan turun, sehingga mereka harus berteduh di bawah sebuah pohon.

Pohon tersebut terlihat sangat rindang dan indah. Berkat keindahannya, mereka pun memuji pohon itu dengan kata aca, aca, aca, yang artinya indah.

Konon, dari kata aca itulah kemudian lahir nama Aceh.

Baca juga: Asal-usul Nama dan Sejarah Binjai

Berasal dari kata "telah lahir"

Versi lain menyebut bahwa pada zaman dulu konon ada seorang istri raja yang hendak melahirkan dan kemudian menjadi bahan perbincangan penduduk.

Mereka pun mengabarkan berita kelahiran tersebut dengan mengatakan ka ceh, yang artinya telah lahir.

Dari peristiwa inilah kabarnya nama Aceh terbentuk.

Berasal dari kata "tidak pecah"

Sementara itu, ada versi lain juga yang menyebutkan bahwa nama Aceh terbentuk dari kata a yang artinya tidak, dan ceh yang artinya pecah, sehingga Aceh berarti tidak pecah.

Berasal dari kata "Acchera Vaata Bho"

Dalam versi lain diceritakan pula tentang perjalanan Budha ke Indochina dan Kepulauan Melayu.

Ketika sang Budha sampai di perairan Aceh, ia melihat sebuah cahaya beraneka warna di atas sebuah gunung, atau pelangi.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com