Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Candi Muara Takus: Sejarah, Fungsi, dan Bagian-bagiannya

Kompas.com - 08/12/2021, 15:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Candi Muara Takus adalah sebuah situs candi Budha yang terletak di desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto, Kabupaten Kampar, Riau.

Di dalam kompleks candi ini, terdapat beberapa bangunan yang disebut dengan Candi Sulung, Candi Bungsu, Mahligai Stupa, dan Palangka.

Para ahli berbeda pendapat terkait kapan candi ini didirikan. Ada yang mengatakan pada abad ke-7, abad ke-9, dan bahkan ada yang mengatakan abad ke-11.

Meski demikian, diyakini bahwa Candi Muara Takus merupakan peninggalan peradaban Budha dari masa Kerajaan Sriwijaya.

Para ahli juga menganggap bahwa kawasan berdirinya candi merupakan salah satu pusat pemerintahan Kerajaan Sriwijaya.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Kerajaan Sriwijaya

Sejarah dan fungsinya

Candi Muara Takus diperkirakan dibangun pada masa perkembangan agama Hindu dan Buddha di Indonesia.

Meski demikian, asal-usul dari pendirian candi ini masih belum banyak ditemukan karena kurangnya bukti-bukti yang kuat.

Candi Muara Takus diperkirakan dibangun pada masa Kerajaan Sriwijaya, yakni antara abad ke-4 hingga 11 M.

Candi ini merupakan candi Budha tertua di Indonesia yang ditemukan di Sumatera. Hal ini dibuktikan pada bentuk stupa yang merupakan lambang dari Budha Gautama.

Pada bangunan candi ini juga terdapat Yoni dan Lingga sebagai simbol dari jenis kelamin dan juga ada kemiripan arsitekturnya dengan candi-candi yang berada di Myanmar.

Hal itu karena Candi Muara Takus merupakan perpaduan antara Budha dan Syiwa.

Baca juga: Kerajaan Sriwijaya: Letak, Raja-raja, Masa Kejayaan, dan Peninggalan

Adapun terkait penamaan Candi Muara Takus terdapat dua pendapat. Pertama adalah nama candi ini diambil dari nama sungai kecil yang bermuara di Sungai Kampar.

Sungai kecil tersebut namanya adalah Sungai Takus.

Sedangkan pendapat kedua mengatakan bahwa penamaan Muara Takus diambil dari dua kata, yaitu Muara yang berarti tempat akhir dari aliran sungai, dan Takus diambil dari bahasa China yaitu Takuse.

Ta dalam bahasa China berarti besar sedangkan ku berarti tua atau kuil. Maka secara keseluruhan, Muara Takus memiliki makna sebuah kuil atau candi tua yang besar dan berada di muara sungai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com