Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dewan Banteng: Latar Belakang, Pendiri, dan Tuntutannya

Kompas.com - 07/09/2021, 08:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Perlakukan pemerintah pusat yang memecah belah batalyon-batalyon dan pemburan Divisi IX Banteng menimbulkan rasa kecewa bagi para perwira dan anggota-anggota lainnya.

Mereka yang sudah berjuang mati-matian dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia kecewa karena pada akhirnya diperlakukan seperti itu.

Baca juga: Dampak Reformasi dalam Bidang Politik

Terbentuknya Dewan Banteng

Pada 21 September 1956 di Jakarta, para perwira untuk pertama kalinya saling bertemu. Kemudian, pertemuan kedua terjadi di Padang tanggal 20 sampai 24 November 1956.

Pertemuan ini dihadiri kurang lebih 612 perwira aktif dan pensiunan yang berasal dari Divisi Banteng yang sudah dibubarkan.

Dalam pertemuan tersebut mereka membahas mengenai situasi politik, ekonomi, dan sosial rakyat Sumatra Tengah yang dianggap memprihatinkan, berujung gerakan separatis Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)/Permesta.

Gerakan separatis PRRI/Permesta dilakukan oleh perwira-perwira militer.

Mereka membentuk dewan-dewan di wilayah Sumatera dan Sulawesi.

Salah satu dewan yang dibentuk di wilayah Sulawesi adalah Dewan Banteng, cikal bakal Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).

Dewan Banteng dibentuk tepatnya tanggal 20 Desember 1956 oleh ketua Letnan Kolonel Ahmad Husein.

Dewan ini disebut Dewan Banteng yang didukung tidak hanya oleh para perwira militer mantan anggota Divisi Banteng, tetapi juga oleh semua partai politik yang ada di Sumatra Tengah.

Baca juga: Dampak Reformasi dalam Bidang Ekonomi

Tuntutan Dewan Banteng

Dewan Banteng ini menuntut empat hal, yaitu:

  1. Pemberian serta pengisian otonomi luas bagi daerah-daerah dalam rangka pelaksanaan sistem pemerintahan desentralisasi serta pemberian perimbangan keuangan antara pusat dan daerah yang wajar, layak dan adil.
  2. Dihapuskannya segera sistem sentralisme yang dalam kenyataannya mengakibatkan birokrasi yang tidak sehat dan juga menjadi pokok pangkal dari korupsi, stagnasi pembangunan daerah, hilangnya inisiatif dan kegiatan daerah serta kontrol.
  3. Pembentukan kembali Komando Pertahanan Daerah dalam arti teritorial, operatif dan administratif yang sesuai dengan pembagian administratif dari Negara Republik Indonesia dewasa ini dan merupakan komando utama dalam Angkatan Darat.
  4. Ditetapkannya eks. Divisi IX Banteng Sumatra Tengah sebagai kesatuan militer yang menjadi satu korps dalam Angkatan Darat.

Dari empat tuntutan tersebut, terdapat beberapa tuntutan yang tidak dipenuhi oleh pemerintah pusat.

Di antaranya adalah otonomi atau sistem pemerintahan desentralisasi serta perimbangan keuangan antara pusat dan daerah yang adil.

Hal ini mengakibatkan Dewan Banteng tidak lagi mengirimkan penghasilan daerah Sumatra Tengah ke pemerintah pusat, tetapi dipakai untuk pembangunan daerah.

Bahkan, Dewan Banteng juga melakukan barter hasil-hasil alam Sumatra Tengah dengan pihak luar negeri.

Hanya dalam waktu beberapa bulan, terlihat hasil nyata yang berbeda dari sebelumnya.

Pembangunan Sumatra Tengah di bawah Dewan Banteng dianggap yang terbaik di Indonesia pada saat itu.

Referensi:

  • Ranah-minang.com. "Terbentuknya Dewan Banteng dan Meletusnya PRRI".
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Stori
Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Stori
Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Stori
Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Stori
Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Stori
Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Stori
Sejarah Penemuan Angka Romawi

Sejarah Penemuan Angka Romawi

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com