Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Gerwani, Gerakan Wanita Indonesia

Kompas.com - 18/08/2021, 10:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Namun, syarat utama untuk dapat bergabung dalam Gerwani adalah perempuan berusia 16 tahun atau yang sudah menikah di usia kurang dari 16 tahun. 

Salah satu tujuan berdirinya Gerwani adalah untuk menjadikan semua wanita menjadi orang yang mandiri dan memiliki semangat untuk bekerja keras. 

Gerwani sangat menolak tanggapan bahwa wanita hanya berfungsi sebagai pengikut suami dalam setiap tindakannya. 

Supaya tujuan Gerwani tersebut dapat tercapai, Gerwani kemudian memberikan pendidikan dan penyuluhan kepada para wanita mengenai hak-hak perempuan. 

Baca juga: Mengapa LBB Gagal Mewujudkan Perdamaian Dunia?

Akhir Gerakan

Memasuki tahun 1960-an, organisasi Gerwani dikabarkan memiliki keterkaitan dengan Partai Komunis Indonesia.

Keterlibatan Gerwani dengan PKI semakin terlihat dalam peristiwa di Lubang Buaya. 

Pada 1 Oktober 1965, tampak sejumlah anggota Gerwani hadir di sana. 

Gerwani dituduh telah melakukan aksi pembunuhan brutal kepada para jenderal, salah satunya adalah dengan memutilasi mereka. 

Oleh sebab itu, ketika Soeharto naik sebagai presiden, ia melarang adanya organisasi Gerwani. 

Baca juga: Sejarah Bambu Runcing, Senjata Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Kontroversi

Tuduhan yang dilemparkan kepada anggota Gerwani dituliskan dalam koran Berita Yudha dari Angkatan Bersenjata. 

Dalam koran tersebut juga disebutkan bahwa nama pelaku anggota Gerwani tersebut yaitu Jamilah dan Fainah. 

Namun, Fainah dengan tegas mengatakan bahwa yang sebenarnya terjadi saat itu ialah ia dipaksa menari di hadapan para jenderal sebelum peristiwa pembunuhan terjadi. 

Selain itu, berdasarkan hasil visum, tidak ditemukan adanya tanda-tanda bahwa para jenderal tewas karena dimutilasi seperti yang dituduhkan kepada anggota Gerwani.

Justru hasil visum memperlihatkan bahwa para jenderal meninggal akibat luka tembak. 

Kenangan mitos keterkaitan Gerwani dalam Lubang Buaya kemudian diwujudkan dalam bentuk Monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya di Jakarta Timur. 

Referensi: 

  • Blackburn, Susan. (2004). Women and the State in Modern Indonesia. Cambridge: Cambridge University Press.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com