Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Jenis-jenis Peran Anggota dalam Kelompok

Kompas.com - 11/10/2023, 04:30 WIB
Arfianti Wijaya,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

  • Penyemangat (encourager)

Peran encourager merupakan peran yang berfungsi dalam memberikan pengaruh positif terhadap kelompok dengan tindakan positifnya.

  • Penyelaras (harmonizer)

Peran harmonizer berfungsi menjaga ketenangan dalam kelompok.

  • Penyeimbang (compromiser)

Peran compromiser berfungsi meminimalisir terjadinya konflik dengan mencari berbagai alternatif.

  • Penjaga gawang (gatekeeper)

Peran gatekeeper adalah peran yang berusaha membuka saluran komunikasi dengan mendorong partisipasi dari anggota lain.

  • Pengikut (follower)

Peran follower adalah peran yang mengikuti pergerakan kelompok dan secara pasif menerima gagasan dari anggota lain.

  • Pembuat aturan (rule maker)

Peran rule maker berfungsi dalam menentukan standar perilaku kelompok, seperti waktu, cara berpakaian, dan sebagainya.

  • Pemecah masalah (problem solver)

Peran problem solver berfungsi dalam memecahkan masalah kelompok dan membiarkan kelompok untuk melanjutkan.

Baca juga: Mengapa Kelompok Memiliki Emosi yang Bervariasi?

Peran individual

Peran individual adalah peran yang tidak berkaitan dengan tugas ataupun pemeliharaan kelompok.

Peran individual hanya berfokus pada diri sendiri dan dapat mengganggu atau menghambat kemajuan kelompok.

Berikut jenis-jenis peran individual:

  • Menguasai (monopolizer)

Peran monopolizer bersikap mengontrol dengan selalu bertanya.

  • Perayu (seducer)

Peran seducer adalah peran yang mencari perhatian dari orang lain.

  • Penghambat (blocker)

Peran blocker adalah peran yang cenderung bersikap negatif dan kepala batu. Ia akan menolak, membantah, dan menentang walaupun tanpa alasan yang kuat. Ia juga berusaha mempertahankan dan membuka kembali persoalan yang telah ditolak oleh kelompok.

  • Bisu (mute)

Peran mute bersikap pasif dengan selalu berdiam diri.

  • Berkeluh kesah (complainer)

Peran complainer ini mencegah kinerja kelompok yang positif dan melampiaskan amarahnya.

  • Bolos atau terlambat (truant and late comer)

Peran ini mengabaikan pentingnya pertemuan kelompok.

  • Bermoral (moralist)

Peran moralist merupakan peran untuk bertindak sebagai hakim dalam menentukan mana yang benar dan mana yang salah.

  • Korban (victim)

Peran victim adalah peran yang mengalihkan tanggung jawab kepada dirinya sendiri.

Baca juga: Tugas dan Tanggung Jawab OSIS

 

Referensi:

  • Stuart, Gail Wiscarz. (2021). Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart. Elsevier Health Sciences.
  • Rakhmat, Jalaluddin. (2022). Psikologi Komunikasi Edisi Revisi. Bandung: Simbiosis Rekatama Media.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com