Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Organisasi yang Dibentuk pada Masa Pendudukan Jepang

Kompas.com - 23/08/2022, 13:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Editor

Badan Pertimbangan Pusat bertugas untuk mengajukan usul dan menjawab pertanyaan pemerintah Jepang. Kemudian badan ini dijadikan sarana strategis bagi para tokoh pergerakan Indonesia.

Bangsa Indonesia diberi kesempatan untuk menduduki jabatan kepala departemen dan residen yang sulit didapatkan pada masa pemerintahan Belanda.

Jawa Hokokai

Pada 1944, panglima tinggi tentara Jepang di Jawa mendeklarasikan berdirinya Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa).

Baca juga: Kedatangan Jepang ke Indonesia

Kelahiran organisasi ini didorong oleh situasi Perang Asia Timur Raya yang kian gencar. Jawa Hokokai diorientasikan untuk memupuk semangat kebaktian, dan untuk kepentingan Jepang.

Pimpinan Jawa Hokokai ditangani langsung oleh pimpinan militer Jepang dan anggotanya diseleksi secara ketat.

Jaringan organisasi ini mulai dari pusat hingga daerah, dan kegiatannya berkaitan dengan guru, kewanitaan, perusahaan, serta kesenian.

Tugas Jawa Hokokai adalah mengerahkan rakyat secara paksa untuk mengumpulkan padi, permata, besi tua, serta menanam jarak. Hasilnya harus diserahkan ke pemerintah Jepang untuk membiayai Perang Asia Timur Raya.

Seinendan, Fujinkai, dan Keibodan

Guna mempertahankan daerah pendudukannya, Jepang memerlukan dukungan dari penduduk di negeri jajahannya.

Oleh karena itu, pada 9 Maret 1943, dibentuklah organisasi semi-militer Seinendan, yaitu barisan pemuda yang anggotanya berusia 14 hingga 22 tahun.

Baca juga: MIAI dan Masyumi, Cara Jepang Galang Dukungan Umat Islam

Secara resmi disebutkan bahwa tujuan dibentuknya Seinendan, yaitu mendidik dan melatih para pemuda agar mampu mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri.

Demi memenuhi kebutuhan akan tenaga wanita, pada Agustus 1943, Jepang membentuk Fujinkai atau Perhimpunan Wanita.

Sementara untuk memenuhi tenaga pembantu kepolisian, Pemerintah Jepang membentuk Keibodan atau Barisan Pembantu Polisi.

Rata-rata anggotanya berusia 25 tahun. Pemuda yang diterima adalah semua pria yang berasal dari tiap desa untuk mengisolasi pengaruh kaum nasionalis.

Mereka diawasi polisi dengan sangat ketat. Berkat kepandaian para tokoh pergerakan nasional, semua organisasi semi-militer itu dijadikan sebagai lahan untuk menanamkan rasa nasionalisme dan menggalang rasa cinta tanah air.

Barisan Pelopor, Heiho, dan Pembela Tanah Air (PETA)

Organisasi pada masa pembentukan Jepang adalah Barisan Pelopor, Heiho, dan PETA.

Baca juga: Akibat Pendudukan Jepang di Bidang Birokrasi dan Militer

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com