Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Raden Saleh, Sang Pelukis Legendaris Indonesia

Kompas.com - 22/08/2022, 15:00 WIB
Anindita Sarah Firdausa,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Baru-baru ini dunia perfilman Indonesia sedang ramai dengan film berjudul Mencuri Raden Saleh. Film yang akan tayang 25 Agustus 2022 mendatang sudah ramai dibicarakan. 

Film ini menceritakan pencurian yang dilakukan sekelompok pemuda terhadap sebuah lukisan bersejarah dari Istana Kepresidenan yaitu "Penangkapan Pangeran Diponegoro" karya Raden Saleh.

Meski menjadi ramai, banyak kalangan yang belum mengetahui siapa Raden Saleh. Berikut akan dijelaskan biografi singkat Raden Saleh: 

Baca juga: Makna Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro karya Raden Saleh

Lahir dari keluarga ningrat 

Raden Saleh memiliki nama asli Raden Saleh Syarif Bustaman. Beliau lahir di Semarang pada Mei 1811 dalam lingkup bangsawan Jawa ningrat. Ayah Raden Saleh bernama Sayyid Husen bin Alwi bin Awal bin Yahya dan ibunya bernama Mas Ajeng Zarip Husen. 

Dikutip dari buku Raden Saleh: Kehidupan dan Karyanya (2018) oleh Werner Kraus, Buyut Raden Saleh yaitu Sayyid Abdullah Muhammad Bustam alias Ki Bustam adalah seorang bahawan bupati Terboyo pada Kerajaan Belanda saat itu.

Keluarga Bustaman juga berperan besar di bidang agama. Beberapa anggota keluarga memegang jabatan sebagai penghulu, pejabat Islam tertinggi suatu wilayah.

Mendapat beasiswa dari Pemerintah Belanda

Raden Saleh diserahkan oleh pamannya, Bupati Semarang kepada orang Belanda yang tak lain adalah atasan pamannya di Batavia sejak usia 10 tahun. Beliau diserahkan untuk dapat bersekolah di sekolah rakyat (Volks School).

Dalam pendalaman mempelajari seni lukis, Raden Saleh dibantu oleh seorang pelukis keturunan Belgia yaitu A.A.J. Payen. Payen terkesan dengan bakat Raden Saleh. Karena itu, Ia mengusulkan agar Raden Saleh dapat belajar ke Eropa.

Gurbernur Jenderal G.A.G.Ph. van der Capellen yang saat itu memerintah Hindia Belanda mendukung usulan Payen setelah melihat karya Raden Saleh dan bersedia membiayai Raden Saleh untuk bersekolah ke Eropa.

Setelah selesai dari Belanda, Raden Saleh berinisiatif untuk mempelajari ilmu lain di luar melukis.

Saat pemerintahan Raja Willem II, Raden Saleh mendapat dukungan untuk meneruskan studinya dan dikirim ke Dresden Jerman. 

Baca juga: Biografi Sultan Agung, Penguasa Mataram yang Tangkas dan Cerdas

Di Jerman status Raden Saleh adalah tamu kehormatan Kerajaan Jerman sehingga dapat tinggal hingga lima tahun.

Pada 1844, Raden Saleh kembali ke Belanda dan menjadi pelukis istana kerajaan Belanda. Selama 1844 - 1851, Raden Saleh tinggal dan berkarha di Perancis dengan aliran romantisisme. 

Wawasan seni lukisnya semakin berkembang dan banyak bertemu dengan pelukis-pelukis terkenal di Perancis. Sejak saat itu lukisan Raden Saleh khas dengan aliran romantisisme. 

Raden Saleh juga menjadi saksi mata revolusi Februari 1848 di Paris yang secara tidak langsung mempengaruhi dirinya. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com