Jamur adalah satu-satunya sumber vitamin D non-hewani. Jamur dapat mensintesis vitamin D saat terkena sinar UV dan kemudian menghasilkan vitamin D2.
Beberapa jamur liar merupakan sumber vitamin D2 yang sangat baik karena paparan sinar UV.
Morel merupakan salah satu jenis jamur yang tumbuh di alam liar. Satu cangkir jamur ini mengandung 136 IU vitamin D, yang merupakan 17% dari DV.
Baca juga: Hati-hati, Konsumsi Vitamin D Berlebihan Bisa Sebabkan Kematian
Asupan vitamin D bisa diperoleh melalui susu. Akan tetapi sekitar 65 persen orang di seluruh dunia mengalami intoleransi laktosa dan sekitar 2 persen memiliki alergi susu.
Jus jeruk bisa menjadi alternatif sumber vitamin D yang didapatkan melalui cairan.
Sebanyak 237 ml jus jeruk mengandung hingga 100 IU D atau 12 persen dari DV.
Namun jus jeruk ini juga bukan pilihan yang bagus untuk semua orang. Bagi orang yang rentan mengalami refluks asam, mengonsumsinya dapat memperburuk gejala.
Minyak hati ikan kod adalah suplemen yang populer untuk memperoleh vitamin D jika tidak menyukai ikan.
Dengan kandungan sekitar 450 IU per sendok teh (4,9 mL), ini memenuhi 56% dari DV.
Minyak hati ikan kod telah digunakan untuk mengobati kekurang vitamin D dan juga dipakai sebagai bagian dari pengobatan rakhitis, psoriasis, dan tuberkulosis.
Selain itu, minyak hati ikan kod kaya akan asam lemak omega-3 yang berperan dalam kesehatan jantung dan dapat mengurangi peradangan dalam tubuh.
Baca juga: Tingkatkan Kadar Vitamin D, Ilmuwan Ubah Genetik Tomat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.