Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Pantat Kunang-kunang Bisa Bercahaya?

Kompas.com - 15/03/2024, 19:33 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat malam hari, Anda mungkin bisa melihat kerlipan cahaya di taman yang berasal kunang-kunang.

Ya, Anda pun tentu sudah tidak asing lagi bahwa serangga tersebut bisa mengeluarkan cahaya dari pantatnya.

Baca juga: Kenapa Kunang-kunang Mengeluarkan Cahaya?

Kunang-kunang memproduksi cahaya tersebut sebagai salah satu strategi untuk menarik lawan jenisnya.

Tapi pernahkan terpikir bagaimana pantat kunang-kunang itu kemudian bisa bercahaya?

Kini para peneliti mengamati lebih dekat genetika yang dapat membantu menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut.

Pantat yang bercahaya

Mengutip IFL Science, Rabu (6/3/2024) kunang-kunang (Aquatica leii) adalah spesies akuatik yang baik jantan dan betinanya memiliki organ cahaya yang mampu memancarkan sinyal satu sama lain.

Tapi dalam studi ini tim peneliti mengamati secara dekat genom kunang-kunang jantan, yang merupakan genom terbesar yang diketahui di antara spesies kunang-kunang yang diteliti.

Tim peneliti tertarik pada delapan gen homebox yang mengontrol posisi sel berbeda selama perkembangan embrio.

Beberapa gen itu menurut peneliti juga penting untuk pembentukan organ cahaya pada kunang-kunang dewasa.

Hasil studi kemudian menemukan gen yang mengontrol cahaya di dalam tubuh kunang-kunang melibatkan enzim yang disebut luciferase yang akan menghasilkan cahaya ketika teroksidasi.

Baca juga: 4 Fakta tentang Cahaya Kunang-kunang

Jadi bagaimana caranya supaya hal tersebut bisa terjadi?

Pertama, gen luciferase harus diekspersikan, artinya serangga mampu membuat enzim tersebut di dalam tubuhnya.

Kedua, enzim harus diangkut ke tempat yang tepat, dalam hal ini adalah soal organel reaksi untuk membuat hewan bercahaya.

Lalu, luciferase akan berinteraksi dengan beberapa gen yang mengontrol organ cahaya pada kunang-kunang.

Lebih lanjut, peneliti juga menemukan bahwa kurangnya luciferase menyebabkan kadar cahaya kunang-kunang berkurang.

Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya enzim tersebut dalam menciptakan cahaya pada pantat kunang-kunang.

Studi dipublikasikan di Nature Communications.

Baca juga: Bukan Hindari Predator, Kunang-Kunang Bercahaya untuk Kawin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com