Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Hindari Predator, Kunang-Kunang Bercahaya untuk Kawin

Kompas.com - 01/01/2022, 17:01 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Cahaya yang dikeluarkan kunang-kunang ternyata masih merupakan teka-teki bagi para ilmuwan. Apakah cahaya kunang-kunang digunakan untuk menghindari predator atau ada tujuan lainnya?

Sebuah studi baru punya jawabannya. Peneliti menyebut kalau cahaya kunang-kunang justru berfungsi untuk menarik pasangannya.

Kemampuan kunang-kunang untuk menarik pasangan lewat cahaya ini bahkan sudah muncul lebih dari 130 juta tahun yang lalu, puluhan juta sebelum pemburu kunang-kunang seperti kelelawar dan burung ada.

Mengutip Science, Jumat (31/12/2021) seperti semua kumbang, siklus kunang-kunang melalui metamorfosis sempurna yakni menetas dari telurnya, menjadi larva dan kempompong serta dewasa.

Dan sebelumnya para ilmuwan percaya, kunang-kunang pertama kali mengembangkan kemampuan bercahaya sebagai cara untuk memberi sinyal rasa busuk mereka kepada pemangsa.

Baca juga: Cahaya Buatan Manusia Bikin Kunang-kunang Terancam Punah

Namun, asumsi kunang-kunang bercahaya untuk hindari predator tersebut masih mengundang keraguan beberapa pihak dan menyebut jika cahaya kunang-kunang dimaksudkan untuk tujuan yang lain.

Untuk menguji ide tersebut, Gareth Powell peneliti dari Universitas Brigham Young membuat ulang garis waktu evolusi kunang-kunang dengan cara menyusun pohon keluarga kumbang.

Ia bersama timnya, pada 2019 menganalisis DNA dari 88 spesies kumbang bercahaya untuk membuat pohon keluarga raksasa.

Namun, data tersebut masih kurang hingga akhirnya pada tahun 2020, tim memberikan mata rantai lain yang hilang pada pohon keluarga dengan menambahkan fosil kumbang bercahaya berusia 99 juta tahun dan menjadi tertua yang pernah dideskripsikan.

Baca juga: Bukan Kerlipan Cahaya, Kunang-kunang Betina Lebih Tertarik dengan Hadiah Perkawinan

Para ilmuwan lantas menempatkan fosil kumbang serta kunang-kunang di cabang-cabang pohon keluarga di mana mereka memiliki karakteristik fisik yang paling mirip.

Mereka kemudian menggunakan algortima untuk memberikan penanggalan yang paling mungkin dari asal usul kumbang bercahaya.

Hasil dari penelusuran pohon keluarga tersebut mengungkap jika kunang-kunang mulai bercahaya setidaknya 141 juta tahun lalu (sebagai larva) dan 133 juta tahun lalu di udara.

Temuan ini pun mendukung gagasan bahwa kunang-kunang bercahaya untuk kawin karena di masa tersebut predator kunang-kunang seperti kelelawar bahkan belum ada.

Ritual kawin kunang-kunang ternyata memiliki sejarah panjang dan penting. Studi kunang-kunang bercahaya bukan untuk hindari predator, tetapi untuk kawin ini telah dipublikasikan di bioRxiv.

Baca juga: Serba-serbi Hewan: Bagaimana dan Kenapa Kunang-kunang Menyala?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com