Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba-serbi Hewan: Bagaimana dan Kenapa Kunang-kunang Menyala?

Kompas.com - 15/07/2020, 10:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Kunang-kunang. Saat membayangkan hewan ini, mungkin sebagian besar dari kita akan mengingat hewan kecil yang sedang terbang dan menyala dalam kegelapan.

Namun, tahukah Anda dari mana asal lampu kunang-kunang? Kenapa mereka bisa menyala dalam gelap?

Cahaya yang dikeluarkan kunang-kunang berasal dari perut bagian bawah.

Cahaya ini dihasilkan oleh photocytes (lapisan kecil sel reflektif) yang mengeluarkan cahaya berwarna kuning kehijauan. Di dalam sel reflektif ini terdapat sebuah organel yang disebut peroxizome.

Baca juga: Serba-serbi Hewan: Hiu Paus Punya Ribuan Gigi Kecil di Sekitar Mata

Dilansir Scientific American, Kunang-kunang menghasilkan reaksi kimia di dalam tubuh mereka yang memungkinkannya menyala. Jenis produksi cahaya ini disebut bioluminescence.

Metode di mana kunang-kunang menghasilkan cahaya mungkin adalah contoh paling terkenal dari bioluminescence.

Ketika oksigen, kalsium dan adenosin trifosfat (ATP) dalam peroxizome bereaksi dengan protein luciferin di luciferase dan enzim bioluminescent, cahaya dihasilkan.

Cahaya kunang-kunang berbeda dengan bola lampu. Jika bola lampu menghasilkan cahaya panas, cahaya kunang-kunang adalah cahaya dingin.

Hal ini terjadi karena jika cahaya kunang-kunang panas seperti bola lampu, mereka mungkin akan segera mati saat menyala.

Nah untuk memadamkan cahaya, kunang-kunang akan menghilangkan oksigen.

Serangga tidak memiliki paru-paru, tetapi mengangkut oksigen dari luar tubuh ke sel-sel interior melalui serangkaian kompleks tabung yang lebih kecil berturut-turut dikenal sebagai trakeol.

Untuk waktu yang lama itu adalah misteri bagaimana beberapa spesies kunang-kunang mengelola kecepatan kilat yang tinggi, mengingat kecepatan relatif lambat dari otot-otot yang mengendalikan transportasi oksigen.

Para peneliti baru-baru ini mengetahui bahwa gas oksida nitrat (gas yang sama yang diproduksi dengan mengonsumsi obat Viagra) memainkan peran penting dalam pengendalian kilat kunang-kunang. Singkatnya, ketika cahaya kunang-kunang mati, "tidak ada oksida nitrat yang diproduksi.

Baca juga: Serba-serbi Hewan: Hiu Paus Punya Ribuan Gigi Kecil di Sekitar Mata

Ilustrasi kunang-kunangSHUTTERSTOCK/FER GREGORY Ilustrasi kunang-kunang

Dilansir National Geographic, Sara Lewis, penulis buku berjudul Silent Sparks: The Wondrous World of Fireflies berkata bahwa gen kunang-kunang yang mengkode luciferase sangat mirip dengan gen pembuat asam lemak pada umumnya.

Kemungkinan, ini merupakan duplikat gen yang memperoleh mutasi yang menyebabkannya menghasilkan sedikit cahaya sejak masa moyang kunang-kunang modern.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com