Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/03/2024, 18:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Bangsa Romawi kuno memiliki hubungan yang mendalam dengan wine atau minuman anggur. Bagi mereka, wine bukan sekadar minuman, tetapi merupakan bagian penting dari kehidupan sehari-hari.

Namun, karena sumber dayanya mudah rusak, para ahli hanya mengetahui sedikit tampilan dan rasa wine Romawi, termasuk cara orang Romawi membuat minuman favorit mereka tersebut.

Penelitian tentang wine Romawi

Temuan terbaru berupa pot tanah liat tradisional Romawi yang digunakan untuk memfermentasi dan menyimpan wine pada zaman itu menunjukkan bahwa wine Romawi jauh lebih menarik dan unik.

Menurut para peneliti yang terlibat dalam studi baru ini, wine Romawi dapat digambarkan sebagai wine yang sangat beraroma dan bahkan pedas, dengan aroma seperti roti panggang, apel, kenari panggang, dan kari.

Baca juga: Terawetkan dengan Baik, Telur Ayam dari Zaman Romawi Ini Masih Utuh

Dimitri Van Limbergen dari Ghent University dan Paulina Komar dari Warsawa University, yang merupakan arkeolog dan ahli dalam praktik pertanian kuno, mengatakan bahwa dolia, tong wine zaman Romawi, merupakan bejana tanah liat yang memainkan peran penting dalam fermentasi, penuaan, dan penyedap rasa wine.

Analisis terhadap dolia kuno ini mengungkapkan bahwa wine Romawi kemungkinan besar jauh berbeda dari varietas yang biasa dikonsumsi saat ini.

Para arkeolog mendapat beberapa petunjuk lebih lanjut tentang pembuatan wine Romawi setelah meneliti qvevri, pot tradisional yang digunakan untuk wine di Georgia, Kaukasus.

Seperti qvevri, dolium Romawi terkubur di bawah tanah untuk fermentasi optimal dalam kondisi suhu, kelembapan, dan pH konstan. Hanya tutupnya yang berada di atas tanah.

Dasar wadah dolia sempit, sehingga memungkinkan buah anggur padat berkumpul dan terpisah di bagian bawah. Dalam kondisi seperti ini, ragi lebih aktif. Selain itu, dinding dolia berpori sehingga dapat mengontrol oksidasi.

Baca juga: Kembali dari Luar Angkasa, Wine dan Anggur Diteliti Ilmuwan Perancis, Ini Hasilnya

Dari segi rasa dan aroma, kondisi fermentasi dan penyimpanan membuat wine Romawi sangat unik. Tanah liat membuat wine menjadi sangat kering, sehingga disukai orang Romawi pada saat itu.

Mungkin hal yang paling menarik adalah bahwa wine Romawi tidak berwarna 'merah' atau 'putih'. Sebaliknya, warnanya oranye mencolok.

Menurut peneliti, gudang wine besar yang dipenuhi dengan dolia merupakan investasi yang hanya dapat dilakukan dalam keadaan yang menguntungkan secara ekonomi, dan kehadirannya membuktikan kemakmuran ekonomi di zaman Romawi, terutama pada masa Republik Akhir dan Kekaisaran Awal.

Pada saat itu, banyak rumah tangga mampu membeli satu dolium, dan pembuatan wine mungkin merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari di banyak keluarga. Ini menjadikan wine sebagai produk yang dikonsumsi dalam skala sosial yang luas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com