Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Manfaat Darah Biru dari Kepiting Tapal Kuda?

Kompas.com - 08/03/2024, 15:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Kepiting tapal kuda telah hidup di laut selama lebih dari 400 juta tahun. Mereka memainkan peran penting dalam ekosistem Pantai Timur serta menjadi sumber daya yang berharga bagi penelitian medis.

Salah satu keunikan kepiting tapal kuda adalah darahnya yang berwarna biru. Darah birunya dipanen untuk peneliti medis dan digunakan oleh pembuat obat dan perangkat medis untuk menguji kotoran berbahaya dalam vaksin, prostetik, dan obat-obatan intravena.

Manfaat darah biru kepiting tapal kuda

Darah kepiting tapal kuda berwarna biru cerah. Darah hewan ini juga mengandung sel kekebalan penting yang sangat sensitif terhadap bakteri beracun.

Ketika sel-sel tersebut bertemu dengan bakteri yang menyerang, mereka menggumpal di sekitarnya dan melindungi seluruh tubuh kepiting tapal kuda dari racun.

Baca juga: Fosil Capit Kepiting Terbesar Ditemukan, Seperti Apa?

Para ilmuwan menggunakan sel darah ini untuk mengembangkan tes yang disebut Limulus Amebosit Lisat (LAL), yang digunakan memeriksa kontaminasi pada vaksin baru.

Teknik ini telah digunakan di seluruh dunia sejak tahun 1970-an untuk mencegah pemberian suntikan yang mengandung bakteri jahat.

Di masa pandemi COVID-19, para ilmuwan terburu-buru menemukan vaksin yang aman untuk melawan COVID-19.

Saat itu, lebih dari 100 vaksin berbeda diuji dengan harapan satu vaksin akan berhasil. Di banyak belahan dunia, para peneliti mengandalkan darah kepiting tapal kuda dalam tes penting tersebut.

Baca juga: Fakta Menarik Kepiting Laba-laba Jepang, Kepiting Terbesar di Dunia

Mengingat vaksinasi tersebut dibutuhkan jutaan orang dalam waktu singkat, kepiting tapal kuda berperan besar dalam hal ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com