Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Katak di Chernobyl Berubah Warna Jadi Gelap, Ilmuwan Ungkap Penyebabnya

Kompas.com - 22/02/2024, 19:46 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Bencana nuklir Chernobyl tahun 1986 mengakibatkan beberapa spesies harus beradaptasi untuk dapat bertahan hidup, termasuk katak pohon Timur (Hyla orientalis).

Katak pohon timur biasanya berwarna hijau cerah, tetapi pada tahun 2016, tim peneliti yang bekerja di Chernobyl menemukan beberapa katak yang berkulit hitam.

Peneliti kemudian memeriksa populasinya secara mendetail, dan menghabiskan tiga tahun untuk memeriksa lebih dari 200 ekor katak jantan yang ditangkap dari kolam yang berada di dalam dan di luar Chernobyl Exclusion Zone, Ukraina utara.

Tim menemukan, katak yang ditemukan di zona eksklusi memiliki warna kulit punggung yang jauh lebih gelap dibandingkan katak dari luar zona eksklusi. Menurut peneliti, warna kulit katak menjadi lebih gelap untuk melindungi mereka dari radiasi.

Baca juga: Jamur Tumbuh di Tubuh Katak, Kok Bisa?

Katak dengan kulit lebih gelap memiliki lebih banyak kelompok pigmen yang disebut melanin. Pigmen melanin yang lebih banyak dapat membuat kulit dan rambut menjadi lebih gelap, namun juga dapat melindungi dari radiasi, termasuk radiasi jenis pengion yang ditemukan di Chernobyl.

Warna gelap diketahui melindungi dari berbagai sumber radiasi dengan menetralkan radikal bebas dan mengurangi kerusakan DNA, dan khususnya pigmentasi melanin dianggap sebagai mekanisme penyangga terhadap radiasi pengion.

Katak dengan warna kulit yang paling gelap ditemukan di daerah yang paling dekat dengan ledakan, yang memiliki tingkat radiasi tinggi pada saat bencana terjadi. saat ini tampaknya tidak berpengaruh.

Hal ini, menurut tim peneliti, berarti bahwa radiasi pengion tingkat tinggi, yang mungkin terjadi pada saat ledakan terjadi, mungkin telah menyebabkan warna kulit yang lebih gelap pada katak pohon Chernobyl.

Dengan kata lain, ini merupakan evolusi yang cepat. Pada saat itu, katak dengan jumlah melanin yang lebih sedikit akan lebih rentan terhadap efek radiasi yang merusak DNA, dan kemungkinan akan membunuh mereka pada usia yang lebih muda, bahkan mungkin sebelum mereka dapat bereproduksi.

Baca juga: Katak Seukuran Kacang Polong Jadi Vertebrata Terkecil di Dunia

Di sisi lain, katak dengan kulit gelap lebih mungkin untuk bertahan hidup dan menghasilkan banyak bayi katak, berkat melanin pelindungnya.

Para peneliti berharap bahwa penelitian di masa mendayamg akan membantu mengungkap mekanisme genetik di balik warna katak pohon Chernobyl yang lebih gelap, serta menentukan kemungkinan konsekuensi lain dari paparan radiasi pengion dalam jangka panjang terhadap satwa liar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com