Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spesies Ular Terbesar di Dunia Ditemukan di Hutan Hujan Amazon

Kompas.com - 21/02/2024, 18:34 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para ilmuwan telah menemukan spesies anaconda raksasa yang sebelumnya tidak terdokumentasikan di Amazon yaitu anaconda hijau utara (Eunectes akayima).

Sebelum penemuan ini, ahli menganggap hanya ada satu spesies anaconda hijau.

Baca juga: 7 Hewan Penghuni Amazon, Ada Ular Besar dan Burung Warna-warni

Namun ternyata, studi baru menunjukkan anaconda hijau secara genetik adalah dua spesies berbeda, dan salah satunya merupakan spesies yang baru saja terindentifikasi.

Menurut mereka, spesies baru anaconda ini dapat tumbuh hingga 7,5m dan berat hampir 500kg, menjadikannya ular terbesar dan terberat yang pernah diketahui di dunia.

Anconda ini ditemukan di sungai dan lahan basah di Amerika Selatan.

Ular ini terkenal karena kecepatannya yang sangat tinggi dan kemampuannya untuk meremukkan mangsa dengan cara membelit mereka hingga sesak napas lalu menelannya utuh.

Penemuan anaconda

Mengutip Independent, Rabu (21/2/2024) dalam studinya tersebut peneliti bekerja sama dengan masyarakat adat Waorani. Mereka menangkap dan mempelajari beberapa spesimen anacoda di wilayah Bameno di Amazon Ekuador.

Peneliti kemudian mendokumentasikan beberapa anaconda yang termasuk dalam spesies baru bersembunyi di perairan dangkal, menunggu mangsa.

"Ukuran mahluk ini luar biasa. Seekor anaconda betina yang kami temui memiliki panjang 6,3 meter," kata Bryan Fry, rekan penulis studi dari Universitas Queensland dalam sebuah pernyataan.

Spesies baru yang dijelaskan dalam jurnal Diversity tersebut menyimpang dari anaconda hijau selatan yang diketahui sebelumnya sekitar 10 juta tahun yang lalu dan secara genetik berbeda 5,5 persen.

Sebagai gambaran, manusia hanya berbeda sekitar 2,2 persen dari simpanse.

Temuan ini, menurut para peneliti, sangat penting untuk konservasi anaconda, yang merupakan predator puncak dan penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem mereka.

Baca juga: Benarkah Ular Kobra Termasuk Hewan Kanibal?

Populasi anaconda yang sehat berarti mereka hidup di ekosistem dengan sumber makanan dan air bersih yang melimpah.

Sementara penurunan jumlah ular mungkin mengidentifikasikan adanya kerusakan lingkungan.

“Jadi mengetahui spesies anaconda yang ada dan memantau jumlahnya sangatlah penting,” tulis para peneliti.

Anaconda dan habitatnya semakin terancam akibat fragmantasi lahan yang disebabkan oleh industrialisasi pertanian, kebakaran hutan, kekeringan, perubahan iklim serta polusi logam berat yang terkait dengan tumpahan dari aktivitas ekstraksi minyak.

“Yang paling mendesak adalah penelitian tentang bagaimana petrokimia dari tumpahan minyak mempengaruhi kesuburan dan biologi reproduksi ular langka ini,” tambah Fry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com