Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/02/2024, 17:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Tornado adalah corong vertikal udara yang berputar dengan cepat. Kecepatan angin tornado bisa mencapai 400 km per jam.

Tornado muncul dalam badai petir dan sering kali disertai hujan es. Badai petir raksasa dan terus-menerus dapat menimbulkan tornado yang sangat merusak.

Badai dahsyat ini dapat terjadi di seluruh dunia, namun Amerika Serikat merupakan salah satu tempat yang paling sering dilanda tornado, dengan sekitar seribu tornado setiap tahunnya.

Ketika angin tornado menghantam wilayah berpenduduk padat, ia dapat menyebabkan kerusakan besar dan mengakibatkan banyak korban jiwa, terutama akibat hantaman puing-puing yang beterbangan dan bangunan yang runtuh.

Dengan menggunakan satuan F0 hingga F5, skala Fujita mengukur intensitas tornado dengan menganalisis kerusakan yang ditimbulkan angin dan kemudian mencocokkannya dengan kecepatan angin yang diperkirakan menghasilkan kerusakan yang sebanding.

Baca juga: Sebenarnya, dari Mana Angin Berasal?

Penyebab terjadinya tornado

Tornado terbentuk ketika udara hangat dan lembap bertabrakan dengan udara dingin dan kering. Udara dingin yang lebih padat terdorong ke atas udara hangat, yang biasanya menghasilkan badai petir.

Udara hangat naik melalui udara dingin, menyebabkan aliran udara ke atas. Arus ke atas akan mulai berputar jika kecepatan atau arah angin sangat bervariasi.

Ketika aliran udara ke atas berputar, yang disebut mesocycle, menarik lebih banyak udara hangat dari badai petir yang bergerak, kecepatan rotasinya akan meningkat. Kemudian, kumpulan angin kencang di atmosfer memberikan lebih banyak energi.

Tetesan air dari udara lembap mesosiklon membentuk awan corong. Corong tersebut terus berkembang dan akhirnya turun dari awan. Ketika menyentuh tanah, ia menjadi angin tornado.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com