KOMPAS.com - Dalam era digital yang semakin maju media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Komunikasi yang bijak dan positif dalam memanfaatkan media sosial dapat membawa dampak positif bagi kesejahteraan mental seseorang.
Baca juga: Tatanan Modal Sosial Baru: Media Sosial dan Kekuatan Warganet
Namun, terlalu banyak melibatkan diri dalam media sosial dapat menimbulkan tekanan, kecemasan, dan perasaan tidak memadai.
Penelitian pada tahun 2022 di AS, Inggris, Australia, dan Norwegia menunjukkan penggunaan media sosial untuk hiburan selama pandemi berkaitan dengan kesehatan mental yang buruk.
Survei ExpressVPN 2021 menemukan 86 persen dari 1.500 responden Amerika merasakan dampak negatif media sosial terhadap kebahagiaan dan citra diri, dikutip dari Buffer, Rabu (13/12/2023).
Oleh karena itu, pentingnya melibatkan diri dalam jeda media sosial perlu ditekankan.
Lantas, apa saja manfaat yang diperoleh dengan memutuskan untuk rehat sejenak dari media sosial?
Dilansir dari Health Shots, Rabu (13/12/2023), menyisihkan waktu dari penggunaan media sosial bisa memberikan sejumlah manfaat berarti bagi seseorang, diantaranya sebagai berikut:
Berpaparan terus-menerus pada media sosial dapat menyebabkan kecemasan, depresi, dan perasaan tidak berdaya.
Mengambil jeda memungkinkan individu untuk melepaskan diri dari budaya perbandingan dan mengurangi tekanan untuk memenuhi standar yang tidak realistis.
Baca juga: Apa Manfaat Detoks Media Sosial untuk Kesehatan?
Ini dapat meningkatkan kesadaran diri melalui waktu yang lebih banyak dihabiskan sendiri.
Media sosial dapat menjadi sumber penggunaan waktu yang signifikan.
Istirahat memberikan kesempatan untuk mendapatkan kembali waktu yang dapat dialokasikan ke aktivitas yang lebih produktif, baik secara pribadi maupun profesional.
Notifikasi dan dorongan konstan untuk memeriksa media sosial dapat mengalihkan perhatian.
Istirahat membantu mengembalikan fokus sehingga memungkinkan individu untuk lebih berkonsentrasi pada tugas yang ada.
Penggunaan media sosial yang berlebihan terutama sebelum tidur dapat mengganggu pola tidur.
Memutuskan sambungan dari layar dapat mendukung kebiasaan tidur yang lebih baik dan meningkatkan kualitas tidur secara keseluruhan.
Pengurangan waktu online dapat menghasilkan lebih banyak interaksi langsung dan hubungan yang lebih dalam dengan teman dan keluarga.
Baca juga: Apa Arti Flexing, yang Jadi Fenomena di Media Sosial?
Interaksi di dunia nyata seringkali lebih bermakna daripada hubungan di dunia maya.
Media sosial sering menumbuhkan budaya perbandingan yang dapat merugikan harga diri.
Mengambil istirahat memberikan kesempatan untuk fokus pada kekuatan dan pencapaian pribadi tanpa dibandingkan terus-menerus dengan kehidupan orang lain yang disajikan secara selektif.
Istirahat memberikan kesempatan untuk mengevaluasi keberadaan online, memperbarui pengaturan privasi, dan mengontrol informasi yang dibagikan.
Ini membantu individu melindungi privasi secara lebih efektif.
Media sosial dapat membuat ketagihan dan mengurangi waktu untuk kegiatan pribadi dan hobi.
Istirahat memberikan kesempatan untuk menemukan kembali dan menikmati aktivitas yang memberikan kegembiraan dan kepuasan yang mungkin terabaikan akibat terlalu banyak waktu online.
Baca juga: Penggunaan Media Sosial Tingkatkan Depresi, Ini Penjelasannya
Dilansir dari Buffer, Rabu (13/12/2023), terdapat 5 tips untuk beristirahat dari media sosial, berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda melakukannya:
Salah satu cara efektif untuk menghentikan kebiasaan media sosial adalah dengan menetapkan batas waktu harian.
Gunakan pengatur waktu atau aplikasi pelacak penggunaan untuk memantau waktu yang Anda habiskan di media sosial dan disiplinlah untuk mematuhi batasan tersebut.
Hal ini dapat membantu Anda lebih sadar terhadap penggunaan media sosial dan secara keseluruhan mengurangi waktu yang dihabiskan untuk itu.
Jika menetapkan batas tidak cukup pertimbangkan untuk menghapus aplikasi media sosial dari ponsel Anda.
Meskipun ini mungkin tindakan ekstrem, namun dapat efektif untuk menghentikan kebiasaan tersebut.
Anda selalu bisa mengunduh kembali aplikasi jika dibutuhkan tetapi ini memberikan langkah konkret untuk memutuskan hubungan sementara dengan media sosial.
Baca juga: 5 Tips Mencegah Anak Terjebak dalam Relasi Buruk di Media Sosial
Pilihannya juga bisa berupa istirahat dari platform media sosial tertentu yang paling sering di gunakan.
Jika Anda menghabiskan banyak waktu di satu platform khusus cobalah untuk beristirahat sejenak dari platform tersebut.
Buatlah sistem penghargaan untuk setiap kali Anda merasa ingin membuka aplikasi dan tahan diri untuk tidak melakukannya.
Saat merasa ingin membuka media sosial coba temukan kegiatan lain untuk mengisi waktu.
Berjalan-jalan, membaca buku, atau menelepon teman dapat menjadi alternatif yang lebih produktif dan tidak melibatkan layar.
Menggali hobi baru juga bisa menjadi pilihan yang menarik.
Penting untuk bersikap realistis ketika memutuskan untuk beristirahat dari media sosial.
Terutama jika Anda menghabiskan banyak waktu untuk itu, mungkin tidak semua orang ingin atau perlu menjauh dari media sosial untuk jangka waktu yang lama.
Baca juga: Media Sosial Berdampak Buruk pada Kesehatan Mental, Bagaimana Cara Mengatasinya?
Tetapkan batasan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan Anda.
Berhenti sejenak atau ambil waktu istirahat, misalnya satu hari per minggu atau satu minggu setiap bulan, dapat meningkatkan kesehatan mental dan emosional Anda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya