KOMPAS.com - Peneliti menemukan, bahwa media sosial yang disebut bisa menghubungkan orang dan meningkatkan pengetahuan justru berpotensi membuat seseorang merasa kesepian dan mengalami disinformasi.
Lebih lanjut, media sosial menyebabkan gejala yang mengganggu kesehatan mental, seperti tidur terganggu, kepuasan hidup menurun, serta harga diri yang buruk.
Baca juga: Mulai Usia Berapa Anak Boleh Bermain Media Sosial?
Amanda Baughan, seorang mahasiswi magister University of Washington, memelajari tentang interaksi manusia dengan komputer memicu fenomena psikologis, yaitu disosiasi.
Disosiasi merupakan kondisi dimana turunnya refleksi diri dan rendahnya perhatian seseorang.
Ia menjelaskan lebih lanjut, bagaimana media sosial harus diubah untuk membuat manusia lebih banyak memiliki kendali atas media tersebut.
Disosiasi bisa muncul dalam berbagai bentuk. Sederhananya, kita bisa menggambarkan disosiasi sebagai kondisi dimana pikiran kita terpisah dari aksi yang kita lakukan sehingga menurunkan kesadaran diri terhadap lingkungan sekitar.
Contoh disosiasi adalah ketika kita sedang membersihkan rumah, bisa jadi pikiran kita sambil mengawang-ngawang membayangkan hal lain.
Contoh lainnya adalah ketika kita asyik membaca buku atau menonton drama yang sedang seru. Terkadang kita tidak menyadari betapa banyak waktu sudah terlewati ketika kita melakukan hal tersebut.
Hal serupa yang terjadi pada orang yang terserap ke dalam media sosial. Kita semua pasti pernah melakukan mindless scrolling atau hanya melihat-lihat media sosial tanpa membatasi diri atau mencari hal-hal yang bermanfaat untuk kita.
Disosiasi sendiri bisa menimbulkan dua sisi, yaitu sisi positif dan negatif. Positifnya, jika kita mengalaminya ketika sedang bekerja, maka tanpa terasa pekerjaan kita sudah selesai, atau yang disebut dalam buku Ikigai sebagai flow.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.