KOMPAS.com - Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) telah menjadi perbincangan yang mendalam dalam beberapa dekade terakhir.
Namun, sedikit penelitian telah dilakukan untuk mengeksplorasi dampak khusus ADHD pada wanita dewasa.
Baca juga: Kenali Cara Diagnosis ADHD pada Anak-anak
Sebagian besar penelitian cenderung lebih memusatkan perhatian pada anak-anak, remaja, dan laki-laki.
Penelitian bahkan menunjukkan bahwa termasuk pada anak-anak diagnosis ADHD lebih sering mendapatkan diagnosis yang akurat pada anak laki-laki daripada anak perempuan.
Meskipun demikian, wanita dewasa juga dapat mengalami gangguan hiperaktivitas ini.
Lantas, bagaimana tanda dan gejala ADHD pada wanita dewasa?
Dilansir dari Web MD, Jumat (24/11/2023), mayoritas wanita yang mengidap ADHD menerima diagnosis yang akurat pada usia akhir 30-an atau awal 40-an.
Menurut para ahli, keterlambatan diagnosis ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor.
Mungkin saja orang tua, guru, atau dokter anak tidak menangkap dengan jelas gejala dan perilaku ADHD pada anak perempuan.
Dokter juga bisa saja salah mendiagnosis menganggap bahwa anak perempuan atau remaja putri mengalami gangguan mood seperti kecemasan atau depresi bukan ADHD.
Gejala dan tanda ADHD pada wanita dewasa meliputi:
Baca juga: Apa Perbedaan ADHD dan ADD?
Dilansir dari Attention Deficit Disorder Association, Jumat (24/11/2023), gejala dan tanda ADHD pada wanita dewasa ditempat kerja dapat berupa:
Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mengalami ADHD cenderung memiliki tingkat harga diri yang rendah.
Hal tersebut disertai dengan tekanan emosional dan psikologis yang lebih tinggi dibandingkan dengan pria dewasa yang juga mengalami ADHD.
Tergantung pada tingkat keparahan kondisinya sebagian wanita berhasil menyembunyikan gejalanya untuk menghindari rasa malu dan penolakan.
Wanita lain yang mengalami ADHD mungkin merasa bahwa hidup mereka berada dalam kekacauan.
Hal ini dapat berdampak tidak hanya pada diri mereka sendiri tetapi juga pada seluruh keluarga, mengingat perempuan sering bertanggung jawab atas tugas rumah dan perawatan anak.
Baca juga: Apa Penyebab ADHD?
Strategi penanganan yang tidak efektif dapat memperburuk kualitas hidup sehari-hari, mengakibatkan kesulitan memenuhi tuntutan pekerjaan, rutinitas memasak untuk keluarga, atau menyelesaikan tugas rumah tangga lainnya.
Terus-menerus merasa tertinggal dapat menyebabkan stres kronis dan kelelahan.
Menjaga hubungan yang sehat dengan pasangan, anak-anak, keluarga, dan teman sering kali menjadi tantangan yang signifikan bagi wanita penderita ADHD.
Dampak ADHD terhadap hubungan mencakup:
Bagi orang dewasa yang mengalami ADHD perbedaannya dengan anak-anak adalah bahwa pengobatan pertama yang direkomendasikan adalah dengan menggunakan obat bukan terapi.
Meskipun obat-obatan tidak dapat menyembuhkan ADHD tetapi mereka dapat membantu meredakan gejala-gejala dan meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari.
Baca juga: ADHD, Penyebabnya Bukan karena Terlalu Banyak Screen Time
Obat yang digunakan untuk mengatasi ADHD dikenal sebagai psikostimulan.
Jenis obat ini langsung memengaruhi molekul otak yang mengatur perhatian dan gejala perilaku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.